REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Ilmu Politik and International Studies Universitas Paramadina yang juga Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam berpendapat, pendekatan Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Partai Nasdem dan PKB bakal memberi keuntungan bagi pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan. Pasalnya digandengnya Partai Nasdem dan PKB dinilai dapat menggenapkan kekuatan politik di Parlemen.
"Perubahan peta politik pasca penetapan pemenang Pilpres oleh KPU kemarin memberikan legitimasi politik dan konstitusional kepada Prabowo-Gibran untuk menyiapkan pemerintahan barunya. Ketiadaan coat-tail effect dan masih terbatasnya akumulasi kekuatan politik Koalisi 02 di parlemen, yakni 48 persen, meniscayakan dibukanya politik akomodasi secara lebar-lebar," kata Khoirul dalam keterangannya, Kamis (25/4/2024).
Khoirul menuturkan, untuk menghadirkan lingkungan politik dan pemerintahan baru yang stabil dalam transisi kekuasaan, maka dibutuhkan setidaknya 60% kekuatan parlemen. Langkah menggandeng Partai Nasdem dan PKB merupakan upaya menambahk kekuatan parlemen.
"Dalam konteks ini, pendekatan Prabowo dengan Nasdem dan PKB, setidaknya akan menggenapkan kekuatan politik pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi sekitar 70%," ujar dia.