REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ASFA Foundation yang dipimpin oleh Komjen Pol. (Purn.) Dr. Syafruddin Kambo, M.Si. telah meneguhkan prioritas garapannya pada bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia berbasis pada penguatan kelembagaan pendidikan Islam dan pesantren.
Hal demikian dalam rangka menyongsong Bonus Demografi tahun 2030 untuk menuju Indonesia Emas tahun 2045.
Dr. Imam Wicaksono, Lc., MA. adalah Doktor ke-14 penerima beasiswa Lazis Assalam Fil Alamin (ASFA) yang baru saja menyelesaikan Doktornya pada Program Studi Doktor Ilmu-Ilmu Humaniora Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur Yogyakarta (24 April 2024)
Dr. Imam Wicaksono menjadi pengajar di almamaternya, UGM. Imam juga merupakan pendiri dan pengasuh pesantren di Yogyakarta.
Sebagai bentuk kontribusi balik kepada Lazis ASFA, Imam menjadi Dosen Pembimbing Akademik (DPA) bagi para penerima beasiswa Lazis ASFA, editor Jurnal ZISWAF ASFA dan juga editor naskah-naskah akademik lainnya.
Dr. Imam Wicaksono menyampaikan ungkapan syukur alhamdulillah, terima kasih, dan penghargaan kepada Lazis ASFA atas kontribusinya pada perjalanan studinya. Ia bersama puluhan kader pesantren lainnya yang sedang studi doktoral di UGM mendapatkan beasiswa dari Lazis ASFA.
Sejak 2023, Lazis Assalam Fil Alamin (ASFA) telah memberikan beasiswa kepada lebih dari 1500an santri, hafidz Al-Quran dan mahasiswa dari jenjang S1-S3, baik di dalam maupun luar negeri, yang berpedoman pada penguatan sumber daya manusia di pesantren, lembaga pendidikan Islam, ormas Islam, dan lain sebagainya.
Para penerima beasiswa tersebut diwajibkan kembali ke lembaganya dan menjalani pengabdian (temporer atau selamanya) setelah menyelesaikan masa studinya.
Dalam testimoninya, Imam Wicaksono menyatakan bahwa Lazis ASFA benar-benar serius dan sangat memperhatikan pola kaderisasi by desain, para penerima beasiswa terus dibina, dikuatkan nilai-nilai keummatan dan kebangsaannya, dan dipantau secara terus menerus Indeks Prestasi Kumulatifnya (IPK) oleh DPA yang ditunjuk oleh Lazis ASFA. Hal demikian untuk menjamin mutu akademik dan akurasi ketepatan waktu studi agar segera kembali ke lembaganya masing-masing agar bermanfaat untuk umat dan bangsa Indonesia.
Dr. Imam Wicaksono mendoakan para Muzakki agar terus diberi limpahan dan keberkahan rizki oleh Allah SWT., para amil dan pengurus ASFA Foundation/Lazis ASFA selalu dalam limpahan taufiq Allah SWT dan juga keberkahan
Dalam kurun waktu tahun 2023 - April 2024 ini, Lazis ASFA telah meluluskan sejumlah 79 orang Sarjana (S1), Magister (S2), dan Doktor (S3), baik lulusan dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Selain itu, dalam kurun waktu 4 bulan (Januari - April 2024), Lazis ASFA baru saja menyelesaikan program short course (pendidikan intensif) penguatan bahasa Arab, fikih, tafsir, hadits, tahfidz Al-Quran, metode pengambilan fatwa, wasatiyyat Islam, metode dakwah rahmatan lil alamin, islamic world view dllnya bagi 152 asatidz dan pimpinan pesantren, imam, dai dan dosen yang berasal dari Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Barat di Universitas Al-Azhar Kairo, Universitas Ummul Quro Makkah, Sulaimaniyah Turki dan Universitas Darussalam Gontor Jawa Timur.
Penerima beasiswa ASFA tersebar di berbagai fakultas keagamaan, kedokteran, STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics), dlsbnya di 70 universitas dalam negeri dan 17 universitas luar negeri.