Selasa 30 Apr 2024 16:26 WIB

Antisipasi Kemarau, Bulog Diminta Segera Serap Beras

Arief meminta Bulog untuk membangun sinergi dengan para penggilingan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ahmad Fikri Noor
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.
Foto: dok istimewa
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN – Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menegaskan agar Perum Bulog menyerap produksi dalam negeri sebanyak-banyaknya pada periode panen raya. Stok yang diserap tersebut sebagai antisipasi untuk musim kering nanti, sehingga tidak mengandalkan beras impor.

"Saya ingin menekankan bahwa sebagai lembaga yang ditugaskan pemerintah untuk mengelola dan menyalurkan stok beras dalam rangka stabilisasi pangan, Bulog harus bergerak cepat melakukan serapan dengan memanfaatkan momentum panen raya kali ini," ujar Arief.

Baca Juga

Berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) neraca produksi-konsumsi beras pada bulan April dan Mei 2024 masih mengalami surplus masing-masing sebesar 2,96 juta ton dan 0,62 juta ton. Namun, pada Juni 2024 diperkirakan mengalami defisit sebesar 0,45 juta ton.

"Momentum panen raya harus dijaga karena panen raya pada semester pertama ini menyumbang hingga 70 persen dari total produksi nasional. Utamanya di sentra-sentra padi seperti di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Tentunya yang kita harapkan dan ini juga menjadi atensi Bapak Presiden Jokowi bahwa pemanfaatan Cadangan Beras Pemerintah atau CBP menggunakan produksi dari dalam negeri dan sedapat mungkin meminimalisir impor," kata Arief.