REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau melakukan percakapan via telepon dengan menteri pertahanan sekaligus presiden Indonesia terpilih, Prabowo Subianto, pada Selasa (30/4/2024). Selain mengucapkan selamat atas kemenangannya dalam pemilihan presiden (pilpres), Trudeau turut mengutarakan harapannya untuk memperkuat hubungan Kanada-Indonesia di bawah pemerintahan Prabowo.
"Hari ini, Perdana Menteri Justin Trudeau berbicara dengan presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, untuk mengucapkan selamat atas kemenangannya baru-baru ini dalam pilpres Indonesia," demikian keterangan dari Kantor Perdana Menteri Kanada yang dirilis Kedubes Kanada di Jakarta, Rabu (1/5/2024).
Trudeau turut memuji masyarakat Indonesia atas partisipasi kuatnya dalam pemilu serta komitmen mereka yang berkelanjutan terhadap demokrasi. "Perdana Menteri Trudeau berharap dapat lebih memperkuat kemitraan antara Kanada dan Indonesia setelah presiden terpilih Prabowo Subianto mulai menjabat pada bulan Oktober," ungkap Kantor Perdana Menteri Kanada.
Trudeau juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas kemitraan dan kontribusinya selama beberapa tahun terakhir. Dalam percakapannya, Trudeau dan Prabowo turut membahas bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama Kanada-Indonesia serta peningkatan hubungan bilateral, terutama di bidang ekonomi.
"Mereka menegaskan kembali dukungan mereka terhadap negosiasi yang sedang berlangsung seputar Canada-Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement dan menantikan Misi Dagang Tim Kanada ke Indonesia pada akhir tahun ini," kata Kantor Perdana Menteri Kanada.
Trudeau pun menyampaikan apresiasi atas keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023. Dia menegaskan dukungan teguhnya terhadap the Canada-ASEAN Strategic Partnership. Selain itu, Trudeau dan Prabowo turut membahas kelanjutan penerapan Canada-Indo Pacific Strategy.
"Mereka (Trudeau-Prabowo) juga membahas peluang untuk bekerja sama dalam bidang mineral penting, serta menekankan pentingnya bekerja sama untuk memperkuat dukungan terhadap tatanan internasional yang berbasis aturan," ungkap Kantor Perdana Menteri Kanada.