Kamis 02 May 2024 04:05 WIB

Ekstremis Yahudi Gencar Menyerbu Masjid Al Aqsa Sebelum Ritual Sapi Merah

Mereka bertekad untuk membangun kembali sebuah kuil kuno di kota suci Yerusalem.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Polisi Israel mengawal pengunjung Yahudi yang menandai hari raya Paskah ke kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal umat Islam sebagai Tempat Suci Mulia dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem selama bulan suci Ramadhan, Ahad (9/4/2023).
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Polisi Israel mengawal pengunjung Yahudi yang menandai hari raya Paskah ke kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal umat Islam sebagai Tempat Suci Mulia dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem selama bulan suci Ramadhan, Ahad (9/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perang Israel di Gaza telah meningkatkan ketegangan agama dalam banyak hal. Salah satu yang meresahkan adalah momentum sejak 7 Oktober 2023 dari sekelompok ekstremis Yahudi dan sekutu Kristen evangelis mereka. Mereka bertekad untuk membangun kembali sebuah kuil kuno di kota suci Yerusalem.

Para pembela Kuil Ketiga sedang mempersiapkan hari ketika kuil tersebut dapat dibangun kembali, yang akan disertai dengan kedatangan sapi merah yang dikirim dari Texas. Sapi ini untuk digunakan dalam ritual penyucian pengorbanan, menurut kepercayaan Yahudi.

Baca Juga

"Pejuang suci kita yang berperang di Gaza sebenarnya berjuang untuk membangun Bait Suci," kata seorang rabi baru-baru ini dalam kunjungan kontroversial ke situs yang diyakini oleh orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks berisi dua bekas sinagoga di Yerusalem, dilansir laman World Crunch, Rabu (1/5/2024).

Marina Sokol, seorang ibu di Israel yang putranya terbunuh saat berperang dengan militer Israel di Gaza, turut berbicara pada rapat umum di depan Masjid Al Aqsa. "Perang yang kami lakukan adalah perang yang tidak ada habisnya. Ini adalah perang untuk Temple Mount," kata Sokol.