REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI — Polda Jawa Tengah (Jateng) mengungkap latar belakang masalah yang mengakibatkan terbunuhnya pengusaha kerajinan tembaga di Kabupaten Boyolali, berinisial BH. Tersangka berinisial I (27 tahun) diduga merencanakan pembunuhan terhadap korban.
“Antara korban dan pelaku terlibat hubungan asmara sesama jenis,” kata Kepala Polda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, Selasa (7/5/2024).
Menurut Kapolda, korban dan tersangka sudah tiga kali berhubungan badan. Dalam berhubungan badan itu, tersangka mendapat upah. “Tiga kali berhubungan badan, dengan upah 200 ribu,” kata dia.
Pada Jumat (3/5/2024) malam, tersangka kembali diajak berhubungan badan. Kapolda mengatakan, tersangka meminta tarifnya naik menjadi Rp 500 ribu. Namun, kata dia, korban menolak sehingga kemudian dianiaya hingga meninggal. “Tersangka menyiapkan sebilah celurit karena (korban) ditarik 500 ribu itu tidak mau,” katanya.
Pembunuhan itu dilaporkan terjadi di rumah korban, kawasan Kampung Kebonso, Kelurahan Pulisen, Kecamatan Boyolali. Menurut Kapolda, tersangka sudah merencanakan pembunuhan. “Modus bahwa dia berusaha menguasai barang milik korban, dengan menggunakan perencanaan pembunuhan kepada korban,” kata dia.
Kapolda menjelaskan, tersangka lima kali membacok korban dengan senjata tajam yang telah disiapkannya. Lantaran korban belum meninggal setelah dibacok, kata dia, tersangka memukul kepala korban sebanyak 10 kali menggunakan palu. “Ini adalah pembunuhan berencana yang sangat keji sekali,” katanya.
Setelah membunuh korban, tersangka disebut mengambil sejumlah barang milik korban, di antaranya motor, jam tangan, dan uang tunai. Kapolda mengatakan, polisi masih mendalami kasus dan modus pembunuhan tersebut. “Akan kami dalami terkait dengan modus pembunuhan. Jangan-jangan korban tidak hanya satu,” kata Kapolda.