Selasa 05 Aug 2025 16:39 WIB

Soal Pengibaran Bendera One Piece, Polda Jateng: Kami Memonitor

Polda Jateng menyatakan menghargai kebebasan berekspresi dan berkreativitas.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Mas Alamil Huda
Kepala Bidang Humas Polda Jateng, Kombes Artanto.
Foto: Antara/IC Senjaya
Kepala Bidang Humas Polda Jateng, Kombes Artanto.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Polda Jawa Tengah (Jateng) masih melakukan pemantauan terkait fenomena pengibaran "Jolly Roger", yakni bendera dari anime bajak laut One Piece menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80. Kendati demikian, Polda Jateng mengimbau masyarakat menyemarakkan momen 17 Agustusan dengan kegiatan-kegiatan mengandung unsur nasionalisme.

"Saat ini kita masih memonitoring fenomena tersebut," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto saat ditanya awak media di Mapolda Jateng perihal merebaknya pengibaran bendera Jolly Roger menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80, Selasa (5/8/2025).

Baca Juga

Ketika ditanya apakah pengibaran bendera Jolly Roger dapat diproses secara hukum, Artanto tidak menjawab dengan tegas. "Itu namanya fenomena ya. Fenomena itu masih kita monitoring dan tentunya kita monitoring apa yang terjadi di masyarakat," ujarnya.

Dia menambahkan, secara prinsip, Polda Jateng menghargai kebebasan berekspresi dan berkreativitas. "Namun ada etika, budaya, dan sopan santun yang harus kita pahami bersama, apalagi saat ini adalah bulan Agustus, bulan merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia," ujar Artanto.

Artanto mendorong masyarakat untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI dengan kegiatan-kegiatan mengandung unsur nasionalisme. "Bulan Agustus ini mari kita semarakkan dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat patriotisme: lomba pemasangan bendera, kunjungan ke Taman Makam Pahlawan, maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan jiwa nasionalisme," ucapnya.

Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80, muncul fenomena pengibaran bendera Jolly Roger dari anime bajak laut One Piece di sejumlah daerah Indonesia. Pengibaran bendera tersebut dipandang sebagai kritik dan ekspresi kekecewaan terhadap pemerintah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement