REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan, dirinya ataupun partainya tidak akan meminta proyek kepada kepala daerah yang kelak menang berkat diusung oleh PAN.
Hal itu disampaikan Zulhas ketika berpidato di hadapan ratusan bakal calon gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, wali kota, dan wakil wali kota yang sudah mendaftar untuk mendapatkan dukungan PAN, dalam acara Bimtek dan Rakornas Pemenangan Pilkada 2024 PAN di Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2024).
Baca: Sosok Jenderal Sutanto yang Memiliki Kedekatan dengan Prabowo
Zulhas awalnya menyebut, dirinya mendapatkan pertanyaan dari wartawan ketika Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa hadir sebelum dirinya berpidato. Dia menyebut, wartawan bertanya apa yang sudah diberikan Khofifah kepada PAN selama lima tahun terakhir.
"Saya mengatakan, kalau bapak dan ibu (bakal calon kepala daerah usungan PAN) nanti Insya Allah berbuat yang terbaik untuk kabupaten saudara, berbuat yang terbaik untuk kota saudara, berbuat yang terbaik untuk provinsi saudara, itulah cara membalas kalau PAN memberikan rekomendasi (pengusungan)," kata Zulhas.
Dia mengeklaim, PAN tidak akan meminta imbalan seperti menjadi pemenang proyek di daerah. Sebab, pihaknya selama ini memang tidak pernah meminta imbalan kepada kepala daerah yang menang berkat didukung PAN.
Baca: Prabowo Baret Merah dan SBY Baret Hijau Saat Reuni Akabri 1971-1975
"Insya Allah, Pak, kami tidak akan minta-minta proyek, enggak. Saya sudah dukung banyak (kepala daerah), saya tidak pernah minta proyek. Dan tidak usah ada juga yang atas namakan saya minta proyek, enggak ada. Kami tidak minta proyek-proyek, enggak," kata menteri perdagangan itu.
Zulhas menyebut, partainya hanya meminta agar kepala daerah yang menang berkat dukungan PAN untuk bekerja dengan sungguh-sungguh untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat di daerah masing-masing. Apabila itu benar-benar dilakukan, maka visi Indonesia menjadi negara maju pada 2045 bisa terwujud.
"Kita punya segalanya, Pak. Kita punya segalanya. Enggak bisa direm Indonesia menjadi negara besar dan maju. Itu enggak bisa. Cuma satu kata kuncinya: kita mau atau enggak, itu saja," ujar Zulhas.
Baca: SBY dan Prabowo Penghuni Paviliun 5A Akmil yang Jadi Presiden
"Kalau kita sudah mau, tambah satu kata kunci: kerja sama. Jangan mutung, jangan dendam. Harus kerja sama. Kalau gubernur jadi, yang satu belum, bareng dong, kasihkan advice. Tapi kalau pemimpin, elitnya terus pecah belah, bertengkar, maka cita-cita kita sayang, Pak, karena ego, pikiran kita yang sempit menghambat kemajuan Indonesia," ucap Zulhas menambahkan.