Sabtu 11 May 2024 14:27 WIB

Jamaah Haji Keluhkan Beberapa Hal di Embarkasi Bekasi, Ini yang Dilakukan Pj Gubernur Bey

Bey langsung konsultasikan persoalan ini dengan Kepala Kanwil Kemenag Jabar

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin berbincang-bincang dengan calon jamaah haji di asrama Bekasi
Foto: Dok Republika
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin berbincang-bincang dengan calon jamaah haji di asrama Bekasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Sejumlah jamaah haji kloter 1 dan 2 mengeluhkan beberapa hal saat masuk Asrama Haji Bekasi. Keluhan tersebut, di antaranya terkait jadwal masuk asrama yang terlalu dini. Selain itu, terpisahnya jamaah dengan jamaah Lansia yang memerlukan pendampingan.

Mendengar keluhan ini, Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin pun turun langsung dan berkoordinasi dengan Kepala Kanwil Kementerian Agama Jawa Barat. Bey Machmudin melakukan kunjungan mendadak ke asrama haji Bekasi, Sabtu (11/5/2024) pagi usai mendapatkan informasi adanya keluhan jemaah yang baru masuk asrama.

Baca Juga

"Ada sejumlah keluhan yang saya dapat dari jemaah sejak tadi jam 2 (dini hari), pagi ini saya cek langsung ke asrama," katanya dalam keterangan media.

Keluhan pertama datang dari jemaah kloter 1 Bekasi terkait jam masuk asrama yang dinilai terlalu dini. Bey langsung konsultasikan persoalan ini dengan Kepala Kanwil Kementerian Agama Jawa Barat Ajam Mustajam. "Sejak tadi malam jadwal kedatangan ke embarkasi diubah, pelayanan paling pagi pukul 05.00, dan paling malam pukul 23.00. Dan jadwal ini berlaku untuk embarkasi Bekasi dan Indramayu," katanya.

Tujuan perubahan jam ini, kata dia, agar jamaah cukup istirahat jelang keberangkatan dan petugas haji pun harus menjaga stamina karena melayani jamaah hingga hampir satu bulan ke depan "Jemaah mengeluhkan waktu di asrama yang terlalu lama, ini menyebabkan kelelahan karena mereka harus segera masuk, sementara di sini juga tidak ada kegiatan," katanya.

Keluhan berikutnya terkait kamar jemaah baik yang tercampur antara laki-laki dan perempuan, sehingga mereka perlu menunggu lagi untuk pengaturan ulang kamar. “Ada yang menunggu sampai pukul 5, baru mendapat kamar,” kata Bey.

Keluhan lainnya adalah terpisahnya jemaah yang masih punya hubungan keluarga yang lansia yang memerlukan pendampingan.

Menurut penjelasan Kemenag Jabar, perbedaan kamar terjadi karena pembagian berdasarkan pada domisili di kartu keluarga. Pihak Kemenag berjanji menjadikan hal ini sebagai catatan dan perbaikan untuk kloter selanjutnya.

Selanjutnya masih ada keluhan jemaah terkait kebersihan di kamar mandi asrama seperti ember yang sudah berlumut. "Pihak asrama sudah mengatasi ini dan memastikan para petugas melayani jemaah dengan baik dan harus ramah, ini terus diingatkan," katanya.

Bey juga berdialog dengan jemaah kloter 2 Garut yang mengaku puas dengan layanan di asrama haji. Mulai dari menu makanan yang lengkap, AC kamar yang berfungsi dan kebersihan kamar asrama. "Yang dari Garut happy, senang, mereka tidak ada keluhan, makanan enak, tidur nyenyak, saya tanya AC dingin? Dijawab mereka dingin, alhamdulilah," katanya.

Menurutnya pihaknya bersama Kanwil Kemenag Jabar berupaya agar layanan terbaik dirasakan jemaah haji. Bey sendiri akan terus memastikan keberangkatan calon jemaah haji aman dan nyaman dengan berkoordinasi bersama pengelola Asrama Haji Bekasi dan Indramayu (Kertajati). 

"Tentunya kita ingin sempurna persiapannya, kami akan terus berkoordinasi dengan asrama yang di sini (Bekasi) maupun dengan asrama yang di Indramayu," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement