REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran Holding Ultra Mikro (UMi) antara BRI sebagai induk bersama PT PNM dan PT Pegadaian memberikan dampak nyata terhadap literasi keuangan masyarakat, khususnya para pelaku usaha ultra mikro serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Oleh karenanya, BRI terus memperkuat literasi keuangan masyarakat Indonesia dengan berbagai inovasi dan inisiatifnya. Di tahun kedua Holding UMi terbentuk, telah tercipta tiga platform layanan yang sudah terintegrasi.
"BRI punya BRISPOT. Kemudian Pegadaian punya SELENA dan PNM punya PNM Digi. Semua diintegrasikan. Maka tiga entitas tenaga pemasarannya yang hampir 77 ribu itu tidak usah harus diakses di kantor. Tenaga pemasaran kita bertiga yang mendatangi mereka. Itu kira-kira gambarannya di tahun kedua kemarin," kata Direktur Bisnis Mikro BRI Supari, Ahad (12/5/2024).
Selain itu, langkah-langkah yang dilakukan holding UMi untuk meningkatkan literasi keuangan ialah dengan melakukan pelatihan dan pemberdayaan langsung ke daerah-daerah melalui agen BRILink-Mekaar.
Agen dari Holding UMi juga didorong untuk menjadi marketplace lokal di daerahnya. Hal ini guna mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi melayani kebutuhan transaksi dari masyarakat sekitar seperti beli pulsa, listrik, bayar BPJS, hingga membeli kebutuhan pokok. Menjadi marketplace lokal turut meningkatkan pendapatan pribadi agen-agen tersebut dan membuat masyarakat lain tertarik untuk ikut mendaftar menjadi agen.
“Kalau nanti satu agen bisa punya kapabilitas sebagai marketplace, satu desa satu orang, bayangkan bagaimana dahsyatnya. Dahsyatnya bukan ke bisnis, tapi ke masyarakat lah yang akan mendapatkan efisiensi luar biasa,” kata dia.