REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Mahasiswa Universitas Jenewa di Swiss tetap melanjutkan dukungannya kepada Palestina sejak 7 Mei 2024, meski mendapat ancaman dari rektorat agar mengevakuasi kampus. Para mahasiswa melanjutkan aksi protes mereka pada Ahad (12/5/2024).
Pada hari itu, ratusan orang berkerumun di depan kampus untuk menyuarakan dukungan mereka bagi Palestina. Sejumlah pendukung semakin banyak berkumpul di jalanan. Namun, mahasiswa yang tidak memiliki kartu identitas dilarang masuk oleh petugas keamanan universitas.
Eropa telah menjadi pusat baru aksi demo mahasiswa pendukung Palestina, yang dimulai oleh mahasiswa Universitas Columbia di Amerika Serikat pada pertengahan April. Di AS, sejauh ini ada lebih dari 2.500 orang yang ditahan akibat aksi protes tersebut karena polisi turut campur tangan atas permintaan pihak banyak universitas.
Mahasiswa di universitas-universitas di seluruh dunia berkumpul di kampus mereka untuk mendukung demonstrasi yang dimulai di Universitas Columbia itu dan memprotes serangan Israel di Gaza. Aksi protes mahasiswa di negara-negara Eropa berlanjut setelah Israel memutuskan untuk melanjutkan serangannya di Rafah, meski Hamas mengumumkan bahwa mereka telah menyetujui "proposal gencatan senjata".