REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan ada potensi banjir lahar dingin susulan Gunung Marapi Sumatra Barat yang dampaknya lebih besar dari sebelumnya. Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat dan petugas tim gabungan penanganan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa hal demikian dipicu oleh masih tingginya potensi turun hujan berintensitas sedang, lebat-sangat lebat selama sepekan ke depan atau berdasarkan analisa tim meteorologi berlangsung sampai dengan 22 Mei 2024.
"Hujan tidak perlu lebat tapi sedang pun juga bisa menyapu material lahar Gunung Marapi yang juga dikhawatirkan masih tebal, sisa erupsi beberapa waktu lalu," kata dia, Selasa (14/5/2024).
Menurut dia, guyuran hujan yang bercampur partikel pasir-pasir halus menjadikan aliran pekat yang sanggup mengangkut sebuah mobil truk, menggelontorkan bebatuan berdiameter 2-3 meter dari bagian puncak gunung ke bawah. Hal yang dikhawatirkan oleh BMKG yaitu; gelontoran material besar yang terbawa oleh hujan tersebut akan menjangkau pula pemukiman penduduk di sekitar lereng perbukitan dan aliran sungai.