REPUBLIKA.CO.ID, BERGAMO -- Juventus berpotensi gigit jari. Ini terkait niatan Juve mendatangkan Teun Koopmeiners.
Koopmeiners masih berkostum Atalanta. Beredar kabar ia ingin meninggalkan La Dea. Ia butuh suasana baru.
Kubu Bergamo terbuka pada semua opsi. Termasuk ketika harus melepas andalan mereka tersebut. Manajemen Atalanta membanderol gelandang asal Belanda itu di kisaran 60 juta euro (Rp 1,04 triliun).
Juve tertarik menampung sosok berusia 26 tahun tersebut. Namun, I Bianconeri enggan mengeluarkan uang sebanyak itu.
"(Keadaan demikian) menguntungkan Liverpool," demikian laporan yang dikutip dari Football Italia, Selasa (14/5/2024).
The Reds juga meminati Koopmeiners. Wakil Inggris ini tak keberatan pada harga yang diminta Atalanta. Namun belum ada komunikasi resmi yang terjalin.
Juventus tak patah semangat. Mereka memiliki sejumlah cara untuk menyikapi situasi ini. Si Nyonya Tua terbuka pada penjualan beberapa nama. Dua di antaranya Matias Soule dan Dean Huijsen. Soule sedang menjalani masa peminjaman di Frosinone. Huijsen tengah 'bersekolah' di AS Roma.
Para pemain tersebut diminati tim lain. Juventus siap memanfaatkan momentum ini. Juve siap menguangkan dua pemain muda tersebut.
Berikutnya ada nama Gleison Bremer. Sosok yang disebut terakhir merupakan andalan Bianconeri. Bremer tak tergantikan di lini belakang pasukan Nyonya Tua.
Namun segala sesuatu bisa berubah. Apalagi sang bek jadi salah satu permata di bursa transfer. Eks Torino FC itu diminati Manchester United.
Juventus butuh dana segar sehingga bisa mendatangkan buruan mereka dalam waktu dekat. Untungnya ada kabar baik yang terdengar.
"Pakar transfer Matteo Moretto mengatakan prioritas Koopmeiners tetap di Serie A. Namun tawaran besar dari luar negeri akan menggoda pemain berusia 26 tahun dan Atalanta," tambah laporan yang dikutip dari Football Italia.
Koopmeiners bakal menjadi starter La Dea pada final Coppa Italia. Kebetulan timnya berjumpa Juventus. Laga tersebut berlangsung di Olimpico, Roma, Kamis (16/5/2024) pukul 02.00 WIB. Kesempatan bagi sang gelandang untuk menunjukkan magisnya di depan Raksasa Turin.