Rabu 01 Oct 2025 06:27 WIB

Penalti Osimhen Bikin Liverpool Tersungkur, Galatasaray Pecahkan Kutukan 7 Tahun

Liverpool tak hanya kehilangan tiga poin, tapi juga dua pemain kunci.

Victor Osimhen menjebol gawang Liverpool dari titik penalti.
Foto: AP Photo/Francisco Seco
Victor Osimhen menjebol gawang Liverpool dari titik penalti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malam Istanbul menjadi panggung dramatis bagi Victor Osimhen. Striker Nigeria itu mengeksekusi penalti dengan dingin dan membawa Galatasaray menumbangkan Liverpool 1-0 di Rams Park, Istanbul, dalam lanjutan Liga Champions, Rabu (1/10/2025) dini hari WIB.

Bagi raksasa Turki, ini kemenangan kandang pertama mereka di ajang elite Eropa setelah tujuh tahun puasa. Kemenangan ini sekaligus mempermalukan tim tamu yang baru saja merasakan dua kekalahan beruntun.

Baca Juga

Liverpool tak hanya kehilangan tiga poin, tapi juga dua pemain kunci. Kiper Alisson harus ditarik keluar karena cedera, sementara Hugo Ekitike juga tumbang usai berjuang keras di lini depan. Arne Slot pun cemas.

“Ini jelas bukan kabar baik. Yang pasti dia (Alisson) tidak akan tampil Sabtu nanti, dan kita lihat saja berapa lama pemulihannya,” ujar pelatih asal Belanda itu.

Gol tunggal lahir di menit ke-16. Baris Alper Yilmaz terjatuh setelah terkena pukulan Dominik Szoboszlai. Osimhen yang mengenakan masker hitam maju sebagai algojo dan sukses menaklukkan Alisson, yang sebelumnya sempat menyelamatkan peluang emas Yilmaz di awal laga.

Liverpool sebenarnya nyaris unggul lebih dulu di menit ke-13. Ekitike gagal mengontrol bola di kotak penalti, dan sepakan Cody Gakpo berhasil disapu dari garis gawang. Sial, beberapa detik setelahnya, mereka justru tertinggal lewat penalti Osimhen. Slot tak menutupi kekecewaannya. “Mereka mengubah situasi 20 persen jadi 100 persen penalti. Itu cerdik sekali,” katanya.

The Reds menurunkan susunan berbeda dari laga akhir pekan melawan Crystal Palace. Mohamed Salah dan rekrutan mahal Alexander Isak hanya duduk di bangku cadangan sebelum masuk di menit ke-62. Sebelumnya, Alisson digantikan Giorgi Mamardashvili di menit ke-56. Ekitike yang baru kembali dari skorsing juga tak bertahan lama, keluar di menit ke-68.

Meski punya beberapa peluang lewat Ekitike, Konate, hingga aksi di menit-menit akhir, Liverpool tetap rapuh di lini belakang. Bahkan sempat diberi penalti di menit ke-88 setelah Wilfried Singo dianggap handball, namun VAR membatalkan keputusan wasit Clement Turpin.

Slot mencoba mengambil sisi positif. “Dibanding Sabtu lalu, permainan kami dengan bola jauh lebih baik. Kami punya peluang besar untuk unggul, tapi kemudian kebobolan lewat serangan balik. Itu yang harus kami benahi,” ucapnya.

Di luar lapangan, atmosfer makin panas. Suporter menampilkan spanduk protes terkait perang di Gaza. Sementara sebelum kickoff, stadion hening sejenak memberi penghormatan untuk almarhum Diogo Jota dan saudaranya, Andre Silva.

Liverpool kini dalam tekanan besar jelang duel Liga Primer Inggris kontra Chelsea, sementara Galatasaray larut dalam euforia kemenangan bersejarah melawan raksasa Inggris.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement