Kamis 16 May 2024 15:57 WIB

Pertumbuhan Kredit Capai 14,43 Persen, Kinerja BTN Terpantau Sesuai Target 2024

BTN juga mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 11,11 persen atau Rp 450,53 triliun

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) mencatatkan pertumbuhan kredit sekitar 14,43 persen yoy menjadi sekitar Rp 345,5 triliun hingga April 2024 dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Pencapaian kinerja BTN tersebut sesuai dengan target 2024.
Foto: dok BTN
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) mencatatkan pertumbuhan kredit sekitar 14,43 persen yoy menjadi sekitar Rp 345,5 triliun hingga April 2024 dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Pencapaian kinerja BTN tersebut sesuai dengan target 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) mencatatkan pertumbuhan kredit sekitar 14,43 persen yoy menjadi sekitar Rp 345,5 triliun hingga April 2024 dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Pencapaian kinerja BTN tersebut sesuai dengan target 2024.

Pergerakan pertumbuhan kredit emiten bersandi saham BBTN ini terpantau sejalan dengan arah bisnis perseroan. Pertumbuhan kredit BBTN per April tersebut mulai menyesuaikan target bisnis perseroan atau sedikit melandai dari kenaikan kredit sebesar 14,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) per Kuartal I/2023. 

Berdasarkan laporan keuangan bulanan yang tayang di situs resmi perseroan, BTN juga mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 11,11 persen yoy menjadi sekitar Rp 450,53 triliun pada April 2024 dibandingkan dengan periode sama di tahun sebelumnya.

Dana pihak ketiga (DPK) BTN juga menunjukkan kenaikan positif per April 2024. DPK BTN naik 11,39 persen yoy dari Rp 321,7 triliun menjadi sekitar Rp 358,3 triliun pada April 2024. Dengan kinerja tersebut, BTN mencatatkan laba bersih sekitar Rp 983,8 miliar atau naik sekitar 5,15 persen yoy. 

Sebelumnya, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan BTN akan mulai menjaga pertumbuhan kredit di level 10 persen - 11 persen. Selain menjaga pertumbuhan kredit, BTN juga mematok pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 8 persen hingga 9 persen yoy per 2024. “Gambarannya, ketika harga bahan baku mahal, maka jualan tidak perlu digeber,” ujar Nixon.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement