Rabu 21 Aug 2024 15:39 WIB

Porsi Setoran Dividen BUMN Terlalu Besar? Ini Dia Besaran Dividen 4 Himbara ke Negara

BRI menjadi bank BUMN yang membagikan dividen hingga Rp 48,1 triliun.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Sejumlah tamu beraktivitas di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Sejumlah tamu beraktivitas di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank-bank pelat merah atau yang lebih dikenal dengan himpunan bank milik negara (Himbara) tercatat menyetorkan dividen hingga puluhan triliun ke negara dari besaran laba di tahun buku 2023. Adapun, bank-bank pelat merah tersebut adalah PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk (BBTN).

"Pada 2023, semakin banyak BUMN (termasuk Himbara) memberikan kontribusi melalui setoran dividen BUMN kepada APBN," kata Ekonom sekaligus Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence (IEI) Sunarsip saat forum group discussion (FGD) bertajuk "Kinerja BUMN, Realita atau Dongeng?" yang digelar di kantor Republika, Jakarta Selatan, Selasa (20/8/2024).

Baca Juga

Ia menyarankan pemerintah untuk tidak menarik dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sunarsip menyebut setoran dividen dengan jumlah besar dapat menghambat laju pengembangan BUMN.

"Perlu ada kebijakan soal dividen sehingga tidak semua (dividen) nanti masuk ke negara," ujar Sunarsip.

BRI menjadi bank BUMN yang membagikan dividen hingga Rp 48,1 triliun dari laba 2023. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 23,2 triliun disetorkan ke negara. BRI pun tercatat menjadi kontributor terbesar atas setoran dividen BUMN kepada negara.

Himbara selanjutnya adalah Bank Mandiri yang sepakat membagikan dividen tunai sebesar Rp 33,06 triliun. Sementara, negara sebagai pengendali saham sebesar 52 persen mendapatkan dividen sebesar Rp 17,17 triliun.

Nilai dividen yang ditebar Bank Mandiri kali ini naik 33,84 persen secara tahunan (yoy). Pada tahun lalu, Bank Mandiri telah menebar dividen tunai Rp24,7 triliun atau 60 persen dari total laba bersih tahun buku 2022 yang mencapai Rp 41,2 triliun.

Kemudian, pembagian dividen BNI tahun 2023 sebesar 50 persen dari laba bersih, yaitu Rp 10,45 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 6,27 triliun mengalir ke kas negara.

Setoran dividen kali ini naik dibandingkan dengan tahun lalu, di mana BNI membagikan dividen Rp 4,39 triliun kepada pemerintah selaku pemegang saham pengendali atas raupan laba bersih tahun buku 2022. 

Bank negara terakhir adalah Bank BTN yang menyetujui pembagian dividen sebesar 20 persen atau Rp 700,19 miliar dari laba bersih tahun buku 2023 sebesar Rp 3,5 triliun. Sebesar 80 persen atau sejumlah Rp 2,8 triliun akan digunakan sebagai saldo ditahan untuk pengembangan usaha perseroan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement