REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam perjalanan hidup, manusia seringkali dihadapkan pada berbagai godaan dan rintangan yang dapat menghambat kemajuan mereka menuju kesuksesan dan kebahagiaan.
Salah satu tantangan terbesar adalah mengatasi kelemahan internal, seperti rasa malas, sifat pengecut, pikun, dan kikir. Meskipun tidak mudah, namun seseorang memiliki kemampuan untuk melindungi diri dari kelemahan dan mewujudkan potensi terbaik dalam dirinya.
Pertama, kelemahan adalah bagian alami dari kondisi manusia. Kelemahan tidak selalu berarti kegagalan, melainkan peluang untuk belajar dan tumbuh.
Ketika seseorang menyadari kelemahannya, maka seseorang memiliki kesempatan untuk melakukan introspeksi diri, mengevaluasi area-area di mana kita perlu berkembang, dan mencari cara untuk mengatasi tantangan yang dihadapi.
Kedua, rasa malas adalah musuh utama yang dapat menghambat kemajuan dan prestasi seseorang. Malas adalah keadaan di mana seseorang enggan atau tidak memiliki motivasi untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat.
Untuk melindungi diri dari rasa malas, penting untuk memiliki tujuan yang jelas dan membuat rencana tindakan yang konkret. Disiplin diri dan motivasi internal yang kuat juga diperlukan untuk mengatasi godaan malas.
Ketiga, sifat pengecut bisa menghalangi seseorang untuk mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru karena takut akan kegagalan atau penolakan. Untuk melindungi diri dari sifat pengecut, seseorang perlu membangun kepercayaan diri dan keberanian untuk menghadapi tantangan dengan sikap positif.
Keempat, pikun, bahaya pikun yaitu menurunnya kemampuan kognitif dan daya ingat seiring bertambahnya usia. Untuk melindungi diri dari pikun, penting untuk merawat otak dan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti olahraga teratur, pola makan seimbang, dan latihan otak.
Kelima, sifat kikir atau tamak adalah sikap yang dapat merugikan diri sendiri dan hubungan dengan orang lain. Kikir adalah ketamakan yang berlebihan dalam hal harta dan kekayaan, yang membuat seseorang menjadi tidak mau berbagi atau membantu orang lain.
Oleh karena itu, dari semua perkara yang ada, umat Muslim bisa curahkan kepada Allah melalui doa meminta perlindungan dari setiap hal-hal yang merugikan diri sendiri. Melalui doa ini juga umat Muslim bisa memohon untuk dijauhkan dari siksa kubur, dari bencana kehidupan dan kematian
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
Allahumma inni a’uudzu bika minal ‘ajzi wal kasali wal jubni wa harami wal bukhli wa a’uudzu bika min ‘adzaabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaati.
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, sifat pengecut, pikun, dan sifat kikir (bakhil). Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian. (HR. Muslim).