Senin 20 May 2024 13:54 WIB

Neraca Pembayaran Alami Defisit pada Kuartal I 2024, CAD Melebar

NPI pada kuartal I 2024 mencatat defisit 6,0 miliar dolar AS.

Red: Ahmad Fikri Noor
Logo Bank Indonesia.
Foto: Antara
Logo Bank Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengungkapkan kinerja neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal I 2024. Salah satunya yakni defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) melebar dibandingkan kuartal sebelumnya.

"Defisit transaksi berjalan tetap rendah di tengah kondisi perlambatan ekonomi global. Sementara itu, transaksi modal dan finansial mencatat defisit yang terkendali seiring dampak peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Senin (20/5/2024).

Baca Juga

Dengan perkembangan tersebut, NPI pada kuartal I 2024 mencatat defisit 6,0 miliar dolar AS dan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2024 tercatat tetap tinggi sebesar 140,4 miliar dolar AS, atau setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Erwin menuturkan, transaksi berjalan mencatat defisit di tengah kondisi perlambatan ekonomi global. Pada kuartal I 2024, transaksi berjalan mencatat defisit 2,2 miliar dolar AS atau 0,6 persen dari produk domestik bruto (PDB). Angka itu lebih tinggi dibandingkan defisit 1,1 miliar dolar AS atau 0,3 persen dari PDB pada kuartal IV 2023.