REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lolosnya Persib Bandung ke final Champioship Series Liga 1 Indonesia musim 2023/2024, bukan sesuatu yang luar biasa. Sebab, Persib trengginas sejak regular series.
Hadirnya Bojan Hodak menggantikan Luis Milla di kursi pelatih membawa perubahan nyata. Maung Bandung menunjukkan permainan atraktif. Ciro Alves dan rekan-rekan sangat agresif. Mereka lebih sering menekan tinggi ke pertahanan lawan, meski ada juga momen mereka harus fleksibel secara taktikal.
Pernah dalam salah satu periode regular series, Persib tak terkalahkan dalam 14 pertandingan beruntun. Itu berlangsung sejak pertengahan Agustus hingga awal Desember 2023. Sebanyak sembilan di antaranya, berhasil dimenangkan.
Statistik demikian, menjadi salah satu contoh performa mentereng Pangeran Biru. Pada akhirnya, Marc Klok dkk finis di urutan kedua. Poin mereka lebih banyak dari 16 tim lainnya.
Meski gagal melewati Borneo FC Samarinda, Persib tercatat sebagai tim paling produktif di babak reguler. Maung Bandung memiliki selisih gol+27, unggul lima gol atas Borneo yang finis di urutan teratas.
Itu membawa pasukan Kota Kembang menuju babak berikutnya. Rupanya ketajaman anak asuh Bojan Hodak terus berlanjut. Dalam dua leg, Pangeran Biru unggul agregat 4-1 atas Bali United pada semifinal.
"Menurut saya kami pantas untuk melaju ke final," kata Bojan, di situs resmi klubnya, yang dikutip pada Senin (20/5/2024).
Persib menunjukkan keseimbangan secara permainan di sepanjang Liga 1 musim 2023/24 bergulir. Semua lini tampil efektif. Ketajaman di area penyerangan mendapat sorotan lebih.
Kerja sama Ciro Alves - David da Silva terus merepotkan pertahanan para rival. Nama yang disebut terakhir bahkan telah mengoleksi 27 gol. Itu terhitung dari babak regular sampai Championship Series.
Jumlah demikian membuat Da Silva berpeluang besar mendapatkan gelar pencetak gol terbanyak. Ia bangga jika meraih penghargaan individu seperti itu. Situasi demikian menunjukkan ia sudah di jalur yang benar. Namun trofi untuk tim di atas segalanya.
"Musim ini belum berakhir, kami masih akan memainkan dua laga di depan. Kami harus fokus karena ini sangat penting bagi Bobotoh, bagi tim, juga bagi saya pribadi. Ini yang paling penting untuk musim ini," ujar juru gedor berkebangsaan Brasil itu.
Pada final nanti, Persib bertemu Madura United. Partai puncak berlangsung dalam dua leg. Kandang-tandang.
Lolosnya Madura ke tahapan akhir sedikit mengejutkan. Di atas kertas, mereka bukan unggulan ketika bertemu Borneo. Bukan hanya karena lawan berstatus penguasa klasemen babak regular, sementara mereka berada di posisi keempat dan baru memastikan lolos ke Championship Series pada laga pekan terakhir. Namun sebelum Championship Series dimulai, Madura United ditinggal pelatih Mauricio Souza.
Kondisi ini ternyata, tak menghentikan langkah Fachruddin Aryanto dkk. Secara keseluruhan tim kelahiran 10 Januari 2016 ini unggul agregat 4-2 atas Pesut Etam untuk lolos ke final.
Dalam dua laga ini, Laskar Sape Kerrab menunjukkan dominasinya. Perpaduan para pemain asing dengan talenta dalam negeri tampil apik justru pada saat dua laga krusial. Madura United meraih hasil maksimal meskipun ditinggal pelatih jelang dua laga do or die.
Francisco Rivera dari Meksiko menjadi bintang utama pada leg kedua. Rivera menjadi kreator dua dari tiga gol timnya. Dua assist dan tiga umpan kuncinya merobek-robek pertahanan Borneo FC.
Penyerang asal Brasil Dalberto Luan Belo juga tampil cukup gemilang dengan satu golnya di Stadion Batakan, Balikpapan. Bukan sekadar bikin gol, ia kerap menarik pertahanan Borneo FC sehingga membuat kedua sayap beberapa kali bisa memanfaatkan celah untuk mengoyak pertahanan lawan.
Dari penggawa lokal, nama Malik Risaldi Malik menyeruak. Ia mencetak dua gol ke gawang Borneo FC setelah mampu melepaskan diri dari sisi sayap karena pertahanan lawan yang terfokus pada Dalberto dan aksi Rivera. Penyelesaiannya dingin, terutama gol keduanya sekaligus gol ketiga Borneo FC pada laga ini. Ia juga mencatatkan dua intersep dan dua tekel untuk mematahkan alur permainan Pesut Etam.
Secara keseluruhan, permainan tim yang kompak dalam bertahan serta alur serangan yang rapi dan mengalir menjadi kunci keunggulan Madura United merobohkan sang pemuncak klasemen. Madura United juga beruntung, beberapa pemain kunci Borneo FC tumbang atau tak 100 persen pada laga ini. Serangan monoton serta penyelesaian buruk membuat Borneo FC harus gigit jari di kandang sendiri.
"Perjuangan yang kami lewati tidaklah mudah, diterpa isu yang tidak sedap, diwarnai dengan kemenangan dan juga kekalahan yang mengajarkan kami untuk terus melaju karena sejatinya seorang pemenang bukan hanya didefinisikan dari berapa banyak kemenangan yang diraih, tapi bagaimana kami bisa bangkit dari kekalahan," demikian petikan tulisan Pelaksana Presiden Klub MU, Richard Erlangga di Instaram resmi tim tersebut.
Menarik dinantikan, kubu mana yang bakal berpesta di akhir. Final leg pertama berlangsung di markas Bandung pada 26 Mei 2024. Lima hari berselang, leg kedua dimainkan di Madura.