Rabu 22 May 2024 14:34 WIB

Korban Jiwa Turbulensi Pesawat Singapore Airlines Diduga Akibat Serangan Jantung

WN Inggris yang meninggal akibat turbulensi diidentifikasi sebagai Geoffrey Kitchen.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Sebuah Boeing 777-312ER Singapore Airlines siap lepas landas dari Paine Field Selasa, 17 September 2013, di Everett, Washington. Singapore Airlines mengatakan pada Selasa, 21 Mei 2024, seseorang tewas di dalam pesawat dan lainnya terluka ketika sebuah pesawat London- Penerbangan Singapura mengalami turbulensi parah.
Foto: AP Photo/Elaine Thompson
Sebuah Boeing 777-312ER Singapore Airlines siap lepas landas dari Paine Field Selasa, 17 September 2013, di Everett, Washington. Singapore Airlines mengatakan pada Selasa, 21 Mei 2024, seseorang tewas di dalam pesawat dan lainnya terluka ketika sebuah pesawat London- Penerbangan Singapura mengalami turbulensi parah.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Warga Inggris yang meninggal dunia akibat "turbulensi parah" pesawat Singapore Airlines diidentifikasi sebagai Geoffrey Ralph Kitchen. Media-media Inggris BBC, The Telegraph dan Gloucestershire Live melaporkan Kitchen berusia 73 tahun.

Kitchen dan istrinya selama lebih dari 50 tahun, Linda, terbang dengan SQ321 dari bandara Heathrow di London ke Singapura. Pesawat mereka mengalami turbulensi saat terbang di ketinggian 37.000 kaki di Myanmar.

Singapore Airlines mengatakan Boeing 777-300ER yang membawa sekitar 210 penumpang dan 18 kru jatuh dari ketinggian 6.000 kaki. Pesawat itu melakukan pendaratan darurat di Bangkok pada pukul 09.45 waktu setempat.

Dikutip dari media Amerika Serikat (AS) People, Rabu (22/5/2024) media-media Inggris BBC, The Telegraph, dan The Independent mengatakan pihak berwenang di Bandara Suvarnabhumi mengatakan Kitchen diduga meninggal dunia akibat serangan jantung. Sekitar 70 orang terluka dalam insiden ini.