REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menggelar Kongres keenamnya pada 2025. Kongres menjadi forum tertinggi untuk partai berlambang kepada banteng itu.
PDIP sendiri terakhir menggelar kongres pada 2019. Forum yang digelar di Bali tersebut menjadi tempat yang memandatkan kembali Megawati Soekarnoputri menjadi ketua umum partai.
"Kita akan melakukan konsolidasi organisasi partai dengan mengembalikan siklus kongres kembali ke tahun 2025," ujar Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Jumat (25/5/2024).
Jika mengacu pelaksanaannya pada 2019, seharusnya Kongres VI digelar tahun ini. Namun pelaksanannya digelar tahun depan, karena 2024 menjadi momentum PDIP menghadapi pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
"Maka untuk kebutuhan konsolidasi dan pemantapan organisasi partai, mensukseskan agenda-agenda bangsa itu, maka kongres akan diputuskan akan dikembalikan dalam siklus lima tahunan di 2025 yang akan datang," ujar Basarah.
"Dan instansi musyawarahnya akan dilakukan pada rapat kerja nasional pada kali ini," sambung Wakil Ketua MPR itu.
PDIP menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) V mulai hari ini hingga 26 Mei mendatang. Rakernas akan menjadi forum partai berlambang kepala banteng itu untuk membahas tiga agenda utama, yang untuk pertama kalinya tak dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pertama, terkait sikap politik PDIP. Agenda kedua Rakernas V PDIP adalah membahas program-program kerakyatan yang akan diusung PDIP. Termasuk program untuk berbagai kelompok.
Terakhir, membicarakan strategi pemenangan untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Pembahasan ihwal Pilkada dibagi ke dalam sejumlah sub-kelompok.