Rabu 29 May 2024 08:12 WIB

Sidang Isbat Awal Dzulhijjah Digelar 7 Juni 2024, Idul Adha Diperkirakan Serentak

Keputusan awal Dzulhijjah menunggu hasil sidang isbat

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Kamaruddin Amin, mengatakan keputusan awal Dzulhijjah menunggu hasil sidang isbat
Foto: Dok Kemenag
Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Kamaruddin Amin, mengatakan keputusan awal Dzulhijjah menunggu hasil sidang isbat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat Awal Dzulhijjah 1445 H pada 7 Juni 2024, bertepatan dengan 29 Dzulqadah 1445 H. Sidang Isbat akan dihelat di Auditorium Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta.

Sidang isbat tersebut mengundang Komisi VIII DPR RI, pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kemenag.

Baca Juga

"Sidang Isbat ini penting untuk selalu kita laksanakan, karena masyarakat menunggu pengumuman resmi dari pemerintah," kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kemenag, Kamaruddin Amin dalam Rapat Persiapan Sidang Isbat Awal Dzulhijjah 1445 H, Selasa (28/5/2024).

Kamaruddin mengatakan, alur sidang isbat awal Dzulhijjah akan dimulai dengan seminar hybrid terkait kriteria penetapan awal bulan Hijriyah. Seminar diikuti perwakilan ormas Islam dan para tamu undangan.

Setelah Maghrib, acara dilanjutkan dengan sidang isbat secara tertutup. Hasil sidang isbat diumumkan melalui konferensi pers penetapan awal Dzulhijjah.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib melaporkan, berdasarkan data hilal, pada hari sidang isbat nanti, posisi hilal telah melampaui kriteria imkanur rukyat MABIMS yakni Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura. MABIMS mensyaratkan tinggi hilal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat

"Pada 7 Juni 2024 atau 29 Dzulqadah 1445, di seluruh wilayah Indonesia, ketinggian hilal berada di atas ufuk antara 7 derajat 15,82 menit sampai 10 derajat 41,09 menit, dengan sudut elongasi antara 11 derajat 34,83 menit sampai 13 derajat 14,47 menit, hal tersebut sudah memenuhi kriteria yang telah ditentukan MABIMS," jelas Adib.

Dalam posisi tersebut, Adib menjelaskan, berdasarkan data dan perhitungan, posisi hilal sudah berada di atas kriteria imkanur rukyat. Artinya, secara astronomis, pada 7 Juni 2024, hilal diperkirakan dapat terlihat di beberapa wilayah di Indonesia. Tinggal nanti bergantung dengan cuaca setempat.

Dengan demikian, Adib menambahkan, hasil perhitungan imkanur rukyat ataupun wujudul hilal penentuan awal bulan Dzulhijjah berpotensi memiliki kesamaan.

Sehingga, di tahun ini, umat Muslim di Indonesia diperkirakan dapat merayakan hari Idul Adha secara serentak. Kendati begitu, Adib menekankan untuk menunggu hasil sidang isbat. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement