REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa sebanyak 19 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau. Wilayah tersebut di antaranya, Aceh, Sumatera Utara, Riau, pesisir utara dan selatan Pulau Jawa, Bali bagian Selatan, NTB dan Sebagian NTT. Kondisi kekeringan selama kemarau tersebut diprediksi akan mendominasi hingga September
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, curah hujan sangat rendah pada Agustus 2024 berpotensi terjadi di Lampung , Jawa, Bali, NTB, NTT, sebagian Sulawesi Selatan dan Tenggara. Pada September 2024 masih berpeluang terjadi di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur.
"Pada Oktober 2024 kondisi serupa di sebagian Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Timur. Dimulai dari Juni hingga Oktober. Ini perlu disiap-siagakan, perlu mitigasi khusus dampak kekeringan," kata Dwikorita dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/5/2024).
Lebih lanjut Dwikorita mengatakan, telah munculnya beberapa titik panas awal pada daerah-daerah rawan kebakaran hutan dan lahan. Oleh karena itu, perlu diwaspadai risiko menengah dan tinggi yang akan terjadi di daerah tersebut.