Jumat 07 Jul 2017 12:34 WIB

Kontingen Indonesia Bertambah, Dana SEA Games tak Cukup?

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ratna Puspita
Erick Thohir.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penambahan jumlah ofisial bakal memengaruhi kebutuhan dana Kontingen Indonesia untuk SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Kementerian Pemuda dan Olahraga menggelontorkan dana Rp 30,5 miliar untuk Kontingen Indonesia di SEA Games 2017. 

"Dengan jumlah Anggaran Rp 30,5 miliar tentu tidak akan cukup untuk membawa Kontingen Indonesia ke ajang multievent SEA Games di Malaysia," kata Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir melalui pernyataan resmi di Jakarta, Kamis (6/7). 

Dalam rapat koordinasi Kemenpora, Satlak Prima, dan KOI, jumlah kontingen Indonesia yang akan menggunakan biaya negara sebanyak 755 orang. Terdiri dari 534 atlet, 166 ofisial, dan 55 headquarters. 

Jumlah ofisial itu bertambah setelah MASOC, selaku panitia penyelenggara SEA Games Malaysia, sepakat melakukan penambahan kuota ofisial menjadi 50 persen dari jumlah atlet. Sebelumnya, MASOC hanya memberikan kuota ofisial sebesar 25 persen dari jumlah atlet yang berlaga. 

Erick pun menyatakan terus berkonsultasi dengan Kemenpora mengenai masalah ini sehingga ada solusi yang bisa diambil. Dia mengatakan, solusi atas masalah ini harus mempertimbangkan tujuan pemerintah pada SEA Games 2017. 

"Apa ingin mengejar juara umum? Meski banyak cabang atau nomor andalan kita tidak dipertandingkan di sana, atau apa? Sebab, bagaimanapun juga target prestasi olahraga terbesar kita ada di Asian Games 2018 mendatang," kata Erick. 

Menurut Erick, KOI memang harus berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Kemenpora dan Satlak Prima dalam melalukan tugasnya. "Tugas KOI sendiri sudah jelas, yakni memberangkatkan atlet dan ofisial ke ajang SEA Games 2017," kata dia. 

Tugas memberangkatkan atlet itu termasuk juga memberikan fasilitas, mulai dari perencanaan, persiapan, dan pelaksanaan. "Hingga setelah SEAG 2017 berakhir, harus melaporkan hasilnya kepada Menpora. Hal itu dijelaskan dalam UU dan PP," kata dia. 

Namun, tugas KOI hanya memberangkatkan, bukan terkait dengan penyediaan dana. Pemerintah yang bertanggung jawab mengalokasikan anggaran dan menyiapkan atlet. 

"Segala hal yang berkaitan dengan kesediaan dana dan atlet, kami sangat tergantung dari Kemenpora dan juga Satlak Prima, yang merupakan bagian didalamnya," kata Erick. 

Menurut Erick, sejumlah pengurus cabang olahraga sudah menyatakan akan membiayai sendiri kontingennya yang akan berlaga di SEA Games 2017. "Ada sekitar 86 orang yang terdiri dari atlet dan ofisial yang dibiayai sendiri oleh pengurusnya," kata dia. 

Ia pun tidak mempersoalkan keinginan pengurus yang mengirimkan atlet ke SEA Games 2017 dengan dana sendiri. "Namun, harus diingat, atlet yang diberangkatkan harus benar-benar potensial untuk berprestasi sehingga tidak menurunkan peringkat mereka," kata Erick.

Dia pun mencontohkan pada SEA Games di Singapura dua tahun lalu, tim nasional basket putri juga turun dengan biaya sendiri. "Da.n membuktikan bisa memberikan medali perak," ujar Erick. 

Ia menambahkan pola pemberangkatan atlet dengan dana dari pengrus cabang olahraga juga sudah lazim di Asia Tenggara. Pemerintah Malaysia hanya memberikan target medali kepada setiap cabang olahraga. 

"Kejadian seperti ini sebetulnya bukan hal baru. Jika ingin mencontoh sebaiknya lihat Malaysia karena mereka sudah menerapkan hal seperti ini untuk SEA Games sejak lama," kata dia. 

(Baca juga: Kuota Ofisial Indonesia untuk SEA Games 2017 Ditambah

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement