Kamis 24 Aug 2017 20:11 WIB

Susy Susanti tak Menduga Bulu Tangkis Indonesia Menang Telak

Rep: Fitriyanto/ Red: Qommarria Rostanti
Atlet bulu tangkis beregu putra Indonesia menggigit medali emas ketika upacara penganugerahan medali bulu tangkis beregu putra SEA Games XXIX Kuala Lumpur, di Axiata Arena, Kompleks Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (24/8).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Atlet bulu tangkis beregu putra Indonesia menggigit medali emas ketika upacara penganugerahan medali bulu tangkis beregu putra SEA Games XXIX Kuala Lumpur, di Axiata Arena, Kompleks Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (24/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia meraih kemenangan telak 3-0 atas tuan rumah Malaysia pada laga final bulu tangkis beregu putra di ajang SEA Games 2017. Banyak pihak tidak menyangka dengan hasil telak tersebut, termasuk Manajer Tim Susy Susanti yang tidak menduga para pemainnya dapat menang telak.

"Prediksi kami laga Indonesia melawan tuan rumah Malaysia akan berlangsung ketat. Hasil 3-0 ini di luar perkirakan kita, tapi memang tadi pemain bermain normal sehingga bisa mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya," ujar Susy dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (24/8).

 

Dia bersyukur bulu tangkis beregu putra bisa meraih emas. "Memang ini target kami. Hari ini anak-anak tampil luar biasa, begitu bersemangat. Semua bisa tampil normal dan mengeluarkan semua kemampuan mereka,” kata Susy.

 

“Kuncinya ada di Jonatan. Dia bisa membuka jalan buat teman-temannya. Sebagai ujung tombak, Jonatan bisa tampil luar biasa dan membawa semangat luar biasa ke tim,” ujarnya lagi.

Ini merupakan medali emas pertama dari cabang bulu tangkis di SEA Games 2017.  Hasil ini juga mengokohkan tim beregu putra Indonesia yang selalu merebut medali emas sejak SEA Games 2007 lalu.

Pemain penentu kemenangan, Ihsan Maulan Mustofa mengungkapkan kunci kemenangannya, “Sepertinya lawan saya tegang dan tidak bisa menikmati permainan. Mungkin karena dia posisinya lagi ketinggalan. Melihat ini, saya jadi lebih yakin dan tampil percaya diri,” kata Ihsan.

Dia menyebut, bertanding di nomor beregu berbeda dari perorangan. "Ada kepuasan tersendiri kalau bisa menyumbang kemenangan untuk tim dan untuk negara,” ujar pemain asal PB Djarum ini.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement