INDRAMAYU – Memasuki akhir Mei 2024, realiasi penyerapan Bulog Indramayu sudah melampaui target yang telah ditentukan sebelumnya. Meski demikian, penyerapan masih terus berjalan mengingat Kabupaten Indramayu saat ini masih berlangsung panen raya.
Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Indramayu, Ilhamsyah, mengatakan, pada panen raya padi musim tanam (MT) I 2024 ini, pihaknya menargetkan penyerapan 19 ribu ton setara beras.
‘’Saat ini kita sudah berhasil melakukan penyerapan 26 ribu ton, sudah melebihi target,’’ ujar Ilhamsyah, Rabu (29/5/2024).
Ilhamsyah mengakui, Kabupaten Indramayu selama ini menjadi buruan banyak pengepul besar dari berbagai daerah. Karena itu, pihaknya harus bekerja keras agar tidak kalah bersaing dalam memperoleh pasokan beras dari petani.
Ilhamsyah mengatakan, fleksibilitas HPP gabah dan beras yang diterapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah membantu penyerapan yang dilakukan pihaknya. Kebijakan itu berlaku pada 3 April – 30 Juni 2024.
Melalui fleksibilitas HPP gabah dan beras, maka harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani mengalami kenaikan, dari Rp 5.000 per kilogram menjadi Rp 6.000 per kilogram.
Begitupula harga gabah kering giling (GKG), juga mengalami kenaikan. Di gudang Perum Bulog, GKG yang sebelumnya Rp 6.300 per kilogram menjadi Rp 7.400 per kilogram.
Untuk HPP beras di gudang Perum Bulog, juga mengalami kenaikan dari Rp 9.950 per kilogram difleksibelkan menjadi Rp 11 ribu per kilogram. Adapun syarat beras tersebut memiliki derajat sosoh minimal 95 persen, kadar air 14 persen, butir patah maksimal 20 persen dan butir menir maksimal dua persen.
Ilhamsyah mengungkapkan, meski sudah melebihi target yang ditetapkan, namun pihaknya akan terus melakukan penyerapan. Apalagi, saat ini panen raya masih berlangsung di Kabupaten Indramayu.
Ilhamsyah menyebutkan, walau ditargetkan hanya menyerap 19 ribu ton, namun pihaknya akan berusaha untuk melakukan penyerapan hingga di kisaran 30 ribu - 34 ribu ton setara beras.
‘’Bulog Indramayu tidak hanya dituntut untuk memenuhi kebutuhan daerah, tetapi juga harus memikiran pasokan untuk daerah lain,’’ tukas Ilhamsyah. (lilis sri handayani)