REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan wilayah kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berpotensi terjadi hujan pada awal Juni 2024.
Prakirawan BMKG NTB Nindya Kirana melalui keterangan tertulisnya di Mataram, Sabtu mengatakan pada dasarian I Juni 2024 (1-10 Juni 2024) diprediksi terdapat potensi hujan kurang dari 20 milimeter/dasarian dengan probabilitas 80 persen - 90 persen yang diprediksi akan terjadi di hampir seluruh wilayah Provinsi NTB.
"Kecuali di sebagian Kota Mataram, sebagian Lombok Tengah, sebagian Lombok Timur dan Bima bagian utara," katanya.
Berdasarkan monitoring, analisis dan prediksi curah hujan dasarian, terdapat indikasi kekeringan meteorologis (iklim) sebagai dampak dari kejadian hari kering berturut-turut dengan indikator hari tanpa hujan dengan potensi siaga dan waspada terjadi.
"Level siaga di Kabupaten Bima di Wawo, Sumbawa di Kecamatan Lape dan Moyohilir," katanya.
Sedangkan untuk level waspada terjadi di Kabupaten Dompu di Kecamatan Huu, Kilo, Pajo, Pekat). Kabupaten Bima di Kecamatan Belo, Bolo, Donggo, Lambitu, Lambu, Madapangga, Monta, Palibelo, Sanggar, Sape, Tambora, Woha.
Kota Bima di Kecamatan Raba dan Rasanae Timur, Kabupaten Lombok Barat di Kecamatan Gerung, Kediri, Lembar. Kemudian di Lombok Tengah di Kecamatan Batuliang, Batuliang Utara, Janapria, Praya, Praya Barat, Praya Barat Daya, Praya Tengah dan Praya Timur.
Selain itu, di Lombok Timur di Kecamatan Jerowaru, Kecamatan Keruak, Kecamatan Masbagik, Kecamatan Montong Gading, Kecamatan Pringgabaya, Kecamatan Sakra Barat, Kecamatan Sambelia, Kecamatan Sembalun, Kecamatan Sikur, Kecamatan Suela, Kecamatan Sukamulia dan Kecamatan Terara.
"Lombok Utara di Kecamatan Bayan, Tanjung. Sumbawa dan Sumbawa Barat ," katanya.
Saat ini sebagian besar wilayah NTB sudah memasuki musim kemarau. Masyarakat NTB dihimbau agar dapat menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien.
"Masyarakat juga perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan yang umumnya terjadi pada periode puncak musim kemarau," katanya.