Ahad 11 Mar 2018 14:00 WIB

Lewat Supersemar, Soeharto Bubarkan PKI

Soeharto juga mengamankan sejumlah orang yang diduga terlibat PKI.

Red: Karta Raharja Ucu
Presiden ke-2 RI, Soeharto.
Foto: Antara
Presiden ke-2 RI, Soeharto.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Usia saya masih 19 tahun pada 1955. Ketika itu untuk pertama kali berlangsung pemilihan umum. Dan saya ikut memilih. Pendaftaran peserta dilakukan melalui ketua RT/RW yang mendatangi kediaman calon pemilih.

Waktu itu, persaingan didominasi empat parpol, Masyumi, PNI, NU, dan PKI. Keluarga saya terbagi dua, NU dan Masyumi. Kelompok tradisional umumnya simpatisan NU yang kala itu baru menjadi parpol setelah keluar dari Masyumi. Bagi kami yang muda, umumnya menjadi simpatisan Masyumi.

Tokoh Masyumi yang menonjol ketika itu adalah HM Natsir yang merupakan ketua umum dan KH Isya Anshari yang dijuluki “singa mimbar”. Sebagai anak muda, kami tertarik akan kepribadiannya yang jujur dan bersahaja. Seingat saya, dia pernah kampanye ke Kampung Kwitang menggunakan becak.