REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab
Nonton film (dahulu disebut gambar idoep), sekarang ini yang semuanya berada di mal --jauh lebih nikmat dibandingkan 1950-an. Dengan harga karcis antara Rp 25 ribu dan ada Rp 150 ribu (yang terakhir ini penonton bisa ngelonjor), tentu saja jauh lebih mahal dibandingkan 1950-an.
Harga tiket setengah abad lalu rata-rata hanya seperak dan dua perak untuk bioskop kelas menengah, seringgit (2,5 perak) hingga lima perak untuk bioskop kelas satu. Lalu berapa harga karcis untuk bioskop 'misbar' (gerimis bubar) yang ketika juga cukup banyak? Tidak lebih dari setengah perak (50 sen).
Kalau kini nonton film sambil menikmati jalan-jalan di mal atau pasar swalayan, dahulu kita harus bersusah payah mendapatkan karcis. Apalagi kalau filmnya bagus dan 'banyak jotosan', seringkali lebih dari satu jam antre sebelum bioskop main.
Di depan loket terdapat besi sepanjang tiga sampai lima meter hanya cukup untuk satu orang. Maklum, kalau banyak penonton, tiket dibatasi.