Senin 02 May 2016 07:00 WIB

Jejak Portugis di Kampung Si Pitung

Rumah Si Pitung yang berlokasi di Marunda, Jakarta, disebu-sebut sebagai tempat persembunyiaan Si Pitung saat dikejar-kejar Belanda.
Foto: www.republika.co.id
Rumah Si Pitung yang berlokasi di Marunda, Jakarta, disebu-sebut sebagai tempat persembunyiaan Si Pitung saat dikejar-kejar Belanda.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Kampung Tugu punya nilai sejarah penting dan telah bermukim di Batavia (Jakarta) sejak 1641. Di tahun itu, Malaka di pantai barat Semenanjung Melayu atau Malaysia sekarang ini, jatuh ke tangan Belanda setelah menaklukkan Portugis.

Para tawanan perang Portugis yang berasal dari Goa, Malabar, Coromandel oleh Belanda diangkut ke Jakarta dan dijadikan budak belian. Mereka kemudian dibebaskan setelah mengganti agama dari Katolik ke Protestan.

Karenanya, mereka disebut orang mardijker atau merdeka. Kebanyakan di antara mereka diberi nama Belanda.

Mereka mulai tinggal di Tugu, Cilincing tidak berjauhan dengan kampung Si Pitung, Marunda. Mereka disebut orang Tugu sejak bertempat ditempatkan di sini pada 1661. Kehidupan di Tugu selama ratusan tahun adalah semacam natuurleven (kehidupan bebas alam).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement