REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Tokoh Perempuan Papua Sopia Melisa Serontou meminta pemerintah daerah baik provinsi dan kabupaten mendukung penyelamatan terumbu karang di kawasan pesisir Teluk Tanah Merah. Upaya tersebut dinilai Melisa penting.
"Hal ini dilakukan untuk mengembalikan ekosistem laut yang hancur akibat cara penangkapan ikan yang salah dengan menggunakan alat peledak atau bom ikan," katanya, Sabtu (8/6/2024).
Ia mengharapkan dukungan nyata dari pemerintah daerah untuk mengembalikan ekosistem laut yang hancur akibat kesalahan masyarakat. “Kami sudah bergerak, tetapi dengan keterbatasan anggaran sehingga belum semua titik yang telah direncanakan telah ada karang atau rumah buatan buat ikan yang terpasang,” katanya.
Menurut Sopia, sejauh ini pihaknya baru menurunkan 20 rumah karang buatan untuk membantu mengembalikan ekosistem bahari di kawasan Teluk Tanah Merah Distrik Depapre. “Sejauh ini kami fokus melakukan aktivitas penanaman rumah karang di Pantai Kiti Kiyepa Kampung Tablasupa Distrik Depapre, dan belum semua lokasi karena keterbatasan anggaran,” ujarnya.
Dia menjelaskan, rumah karang buatan itu pihaknya yang membuat sendiri dengan dukungan Non Govertmental Organization (NGO) Hapin asal Belanda, dan belum dilanjutkan kembali. “Biayanya tidak sedikit untuk membuat rumah karang, apalagi bahan bakunya harus dibeli dari kota seperti semen, besi dan pasir maka dibutuhkan keterlibatan langsung atau dukungan nyata dari pemda,” katanya.
Dia menambahkan kawasan Teluk Tanah Merah merupakan ‘dapur dan pasar’ bagi seluruh masyarakat orang asli Papua (OAP) yang mendiami wilayah itu. “Kebutuhan sehari-hari kami diperoleh dari laut, untuk memperoleh uang pun sumbernya dari laut sehingga dibutuhkan perhatian serius dalam mengembalikan ekosistem laut di kawasan itu,” ujarnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan Kabupaten Jayapura Alpius Demena mengatakan akan rapat dan membahas untuk bagaimana dapat membantu memperbaiki ekosistem di kawasan Teluk Tanah Merah Distrik Depapre. “Kami akan melakukan komunikasi intern untuk melihat sejauh mana anggaran yang dimiliki untuk secepatnya membantu membuat rumah karang guna mengembalikan ekosistem dan keindahan kawasan itu,” katanya.