Ahad 09 Jun 2024 06:10 WIB

Tren di Sleman Menurun, Wabup Ajak Masyarakat Sukseskan Pencegahan Stunting

Gerakan intervensi pencegahan stunting dilakukan serentak.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Pencegahan stunting penting dilakukan sebelum anak lahir. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Pencegahan stunting penting dilakukan sebelum anak lahir. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dalam studi status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2023 diketahui tren angka stunting di Kabupaten Sleman cenderung mengalami penurunan dari angka 15 persen menjadi 12,4 persen. Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa tetap meminta agar semua pihak bersinergiukseskan gerakan intervensi pencegahan stunting di Bumi Sembada.

"Saya mengajak seluruh stakeholder terus bersinergi dan kedepan kita harus pertahankan angka 12,4 karena angka stunting ini dinamis dan fluktuatif. Meskipun tren penurunan ini baik, Pemkab Sleman tetap berkomitmen untuk menekan kasus stunting demi mewujudkan generasi berkualitas," kata Danang, Jumat (7/6/2024).

Danang mengatakan gerakan intervensi pencegahan stunting ini dilakukan serentak dan merupakan tindak lanjut dari surat Kementerian dalam negeri terkait intervensi serentak pencegahan stunting di daerah. Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tersebut berterimakasih dan mengapresiasi semua pihak mulai dari OPD Kabupaten, Kapanewon, Kalurahan, Penyuluh KB, Puskesmas, TPK, kader kesehatan dan masyarakat yang telah berperan serta dalam melakukan integrasi penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Sleman.

Menurutnya kedepan upaya penekanan prevalensi stunting harus terus digalakkan. Termasuk menyukseskan gerakan intervensi pencegahan stunting yang dilaksanakan bulan Juni 2024 ini. Caranya dengan meningkatkan sinergitas dan kolaborasi.