Senin 17 Jun 2024 12:26 WIB

Nabi Ibrahim, Ismail, dan Dialog Sebelum Mengambil Keputusan Penting

Bangsa yang besar membutuhkan figur seperti Nabi Ibrahim dan Ismail.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Jamaah haji mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, saat yang lain menonton Maqam Ibrahim, atau Stasiun Ibrahim, di sebelah kiri, di kota suci Mekah di Arab Saudi, Selasa, 5 Juli 2022. Arab Saudi diharapkan untuk menerima satu juta Muslim untuk menghadiri haji, yang akan dimulai pada 7 Juli, setelah dua tahun membatasi jumlahnya karena pandemi coronavirus.
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Jamaah haji mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, saat yang lain menonton Maqam Ibrahim, atau Stasiun Ibrahim, di sebelah kiri, di kota suci Mekah di Arab Saudi, Selasa, 5 Juli 2022. Arab Saudi diharapkan untuk menerima satu juta Muslim untuk menghadiri haji, yang akan dimulai pada 7 Juli, setelah dua tahun membatasi jumlahnya karena pandemi coronavirus.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sholat Idul Adha tingkat kenegaraan pada 1445 Hijriyah/ 2024 M, berlangsung pagi ini di Masjid Istiqlal Jakarta. Sholat yang dimulai pukul 07.00 WIB selain dihadiri ribuan umat Islam dari DKI Jakarta dan berbagai daerah, dihadiri pula oleh Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin, beserta sejumlah Menteri Kabinet Indonesia dan para duta besar.

Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag), Suyitno yang bertugas sebagai khatib dalam pelaksanaan sholat Idul Adha, menyampaikan khotbah dengan tema "Semangat Idul Adha Hadirkan Cinta dan Kepedulian Sosial." Pada kesempatan tersebut khatib mengajak jamaah untuk merenungkan makna yang dalam dari perayaan Idul Adha.

Baca Juga

Dalam khotbahnya, Suyitno mengisahkan ujian yang dihadapi oleh keluarga Nabi Ibrahim Alaihissalam. Ketika Ismail mencapai usia balig, Nabi Ibrahim mendapatkan petunjuk melalui mimpi untuk menyembelih putranya. Hal tersebut sebagaimana termaktub dalam Alquran Surat As-Shafat Ayat 102.

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai Anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar," (QS: As-Shafat Ayat 102).”