REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menggelar Pasar Murah Goes to Kemantren menjelang hingga setelah Idul Adha 2024 nanti yakni 25 Juni 2024. Pasar murah ini digelar guna memudahkan masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto mengatakan bahwa pasar murah ini juga digelar sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi daerah. Hal ini mengingat menjelang Idul Adha sejumlah harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan.
“Pasar Murah Goes to Kemantren ini harapannya memudahkan masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokok, lebih didekatkan supaya harga dalam posisi yang relatif terjangkau oleh masyarakat,” kata Sugeng belum lama ini.
Sugeng menyebut bahwa kenaikan harga bahan pokok sudah terjadi sejak sekitar dua pekan menjelang Idul Adha. Kemudian, katanya, bisa menyebabkan masyarakat mengalami panic buying hingga belanja di luar kebutuhan.
Hal ini dapat berdampak pada ketersediaan bahan pokok di pasaran berkurang, sehingga terjadi kenaikan harga. Lebih lanjut, hal itu juga akan berdampak pada meningkatnya angka inflasi daerah.
Untuk itu, upaya dalam penyediaan bahan pokok baik dari pemerintah maupun TPID hingga Bulog perlu terus dilakukan. Baik itu melalui kegiatan pasar murah, maupun operasi pasar agar kebutuhan pangan pokok untuk masyarakat bisa tersedia dalam keadaan yang cukup.
“TIPD selalu mengkondisikan situasi dan kondisi di lapangan terkait pemenuhan kebutuhan masyarakat, harapannya untuk selalu pada situasi yang kondusif,” ucap Sugeng.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani mengatakan bahwa Pasar Murah Goes to Kemantren ini diagendakan empat kali dalam satu tahun. Kegiatan pasar murah pada Juni ini merupakan putaran kedua di 2024.
Dikatakan Ambar bahwa kebutuhan pangan yang disediakan dalam pasar murah tersebut diantaranya beras, minyak goreng, telur, gula pasir, dan tepung terigu. Bahkan, pada pasar murah ini untuk distribusi ditanggung oleh Pemkot Yogyakarta, sehingga masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan yang harga yang lebih murah.
“Harapan kami dengan acara ini bisa membantu masyarakat mendapatkan komoditas bahan pokok dengan lebih murah, dan mendekatkan layanan kepada masyarakat. Ini salah satu bentuk kehadiran pemerintah untuk menjawab kebutuhan masyarakat terutama mendekati Hari Raya,” kata Ambar.
Dikatakan bahwa subsidi transportasi atau distribusi pangan pokok yang diberikan dalam pasar murah ini sekitar Rp 2.000 per kilogram. Alokasi pangan untuk pasar murah tiap kemantren sekitar empat ton, kecuali di Kemantren Umbulharjo, Mergangsan, dan Gondokusuman sekitar delapan ton.
“Sampai saat ini ketersediaan bahan pokok masih mencukupi untuk beberapa bulan ke depan (di Yogyakarta),” ucap Ambar.