Ahad 23 Jun 2024 20:58 WIB

Pj Gubernur Jabar Bey Tegaskan akan Anulir Kelulusan Siswa yang Terbukti Curang

Dinas Pendidikan (Disdik) harus segera menindaklanjuti bila ditemukan ada kecurangan

Rep: Antara/ Red: Arie Lukihardianti
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin
Foto: Biro Adpim Jabar
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin berkomitmen mewujudkan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang transparan dan bebas kecurangan. Bahkan, Bey siap membatalkan kelulusan bila memang ada calon peserta didik yang melakukan kecurangan atau data yang tidak wajar.

"Walau sudah diumumkan (PPDB tahap 1), saya minta jika ada yang melanggar aturan maka kelulusannya dianulir," ujar Bey dalam keterangan di Bandung, Ahad(23/6/2024).

Baca Juga

Oleh karena itu, Bey memerintahkan Dinas Pendidikan (Disdik) agar segera menindaklanjuti bila ditemukan kecurangan atau data tidak wajar, yang merupakan buntut dari kekhawatiran masyarakat terkait manipulasi data dalam proses seleksi PPDB.

"Ada salah satu sekolah di suatu tempat yang diulang sidang plenonya, akan diteliti ulang untuk memastikan data domisili tepat," kata Bey.

Adanya permintaan dari masyarakat dan lembaga independen terkait permintaan audit, Bey mengungkapkan dirinya meyakini pada peran lembaga yang sudah ada untuk ikut terjun dalam proses seleksi PPDB, seperti Ombudsman, BPKP dan Inspektorat.

"Selama ada bukti, kenapa tidak? Ombudsman juga ikut mengawasi, karena kami diaudit. Kami sudah ada aturannya seperti apa, di internal juga ada BPKP dan Inspektur, jadi percayalah kami akan memberikan yang terbaik," katanya.

Terkait pengumuman PPDB yang baru dibuka pada malam hari, karena panitia terus melakukan verifikasi di lapangan untuk memastikan calon peserta jujur dalam memberikan data.

"Oleh karena itu, semua dicek kenapa pengumuman sampai malam? Karena terus verifikasi dilakukan. Itu karena dinamika di lapangan dari pada kita umumkan cepat, karena masih ada proses verifikasi," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement