Senin 24 Jun 2024 22:06 WIB

Masuk Bursa Pilgub Jabar 2024, Ini Sikap Bey Machmudin

Bey menegaskan sikap dan pendiriannya tidak akan berubah

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin
Foto: Biro Adpim Jabar
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin menegaskan sikapnya menolak tawaran dari sejumlah partai politik untuk turut maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub) Jabar 2024.

Setelah sebelumnya menolak tawaran DPD Partai Demokrat, giliran DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat memunculkan namanya dalam bursa Pilgub Jabar 2024. Nama Bey akan dibahas oleh PDIP Jabar yang akan menggelar Rapat Kerja Daerah pada 26-27 Juni di Cirebon. Dalam rakerda tersebut, PDIP akan membahas berbagai nama yang beredar di bursa Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024.

Baca Juga

Tercatat, selain Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono, PDIP Jabar juga memunculkan nama eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno hingga Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin.

Bey menegaskan sikap dan pendiriannya tidak akan berubah pada tawaran politik dari pihak manapun. Ia akan fatsun menjalankan tugas sebagai Penjabat Gubernur Jabar hingga penetapan gubernur definitif.

"Saya harus menegaskan kembali, sikap saya masih sama dan akan selalu sama. Saya tidak akan mencalonkan diri," katanya di Bandung, Senin (24/6/2024).

Menurutnya dirinya hanya menjalankan tugas di Jawa Barat sesuai penugasan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat. Sejak dilantik pada September 2023 lalu, Bey mengaku pihaknya berupaya mengatasi berbagai tantangan pembangunan di Jawa Barat.

Yakni, kata Bey, mulai dari urusan persampahan, transportasi publik, hingga penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024 yang ditargetkan bebas dari kecurangan. Bey juga memastikan pihaknya tengah meletakan fondasi agar Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Jabar bisa menjadi apatur yang siap mengawal dan mengikuti peralihan kepemimpinan.

"Saya harus membawa ASN Pemprov Jabar tetap menjunjung tinggi netralitas di Pilkada 2024. Sekaligus ingin meletakan fondasi jika ASN Jawa Barat sudah unggul dan bisa diandalkan saat diestafetkan pada gubernur definitif nanti," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement