REPUBLIKA.CO.ID, Israel tak henti-hentinya menggempur Jalur Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahkan menyatakan tidak akan ada gencatan senjata 'penuh' dengan Hamas. Artinya, Israel dapat Kembali melancarkan serangan.
Gempuran bertubi-tubi Israel ke Gaza tak terlepas dari stok senjata Zionis yang berlimpah. Israel diketahui mendapatkan suplai senjata dari sejumlah negara. Berikut lima negara yang masuk dalam daftar penyuplai senjata ke Israel.
1. Amerika Serikat
Negara pertama yang menjadi penyuplai senjata dan bantuan militer ke Israel adalah Amerika Serikat. Amerika Serikat adalah pemasok terbesar militer Israel, menyumbang 69 persen dari total impor senjata antara 2019 dan 2023. Demikian menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm dikutip dari Washington Post pada April lalu.
Amerika Serikat juga menyimpan persediaan senjata di Israel sejak tahun 1990-an. Beberapa dari stok peluru tersebut bahkan dialihkan ke militer Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Washington juga telah mengumumkan dua penjualan militer besar-besaran ke Israel sejak perang dimulai. AS menjual 14 ribu amunisi tank dan peralatan senilai 106,5 juta dolar AS, dan penjualan peluru artileri 155mm dan peralatan terkait senilai 147,5 juta dolar AS.
Pada bulan Maret, pemerintahan Biden mengizinkan pengiriman 1.800 bom MK84 seberat 2.000 pon dan 500 bom MK82 seberat 500 pon ke Israel. Demikian dilaporkan the Washington Post.
2. Jerman
Menurut laporan SIPRI, Jerman adalah pemasok terbesar kedua untuk militer Israel. Berdasarkan perkiraan mereka, Israel mengimpor sekitar 30 persen senjata dari pabrikan Jerman antara tahun 2019 dan 2023. Komitmen militer tersebut mencerminkan rasa tanggung jawab historis yang sudah lama dirasakan oleh para pemimpin Jerman terhadap Israel. Tanggung jawab Jerman merupakan bagian dari sejarah kelam Holocaust.
Ekspor senjata Jerman ke Israel melonjak sepuluh kali lipat tahun lalu dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 354 juta dolar AS.
Sejak Oktober, Berlin mengatakan pihaknya telah menyetujui penjualan senjata dan peralatan militer senilai sekitar 275 juta dolar AS ke Israel. Demikian menurut presentasi pengacara Kementerian Luar Negeri Israel di Mahkamah Internasional.
Sebagian besar bantuan tersebut – sekitar 218 juta dolar AS – disetujui pada bulan Oktober, namun persetujuan ekspor menurun tajam pada bulan-bulan berikutnya.