Jumat 28 Jun 2024 13:46 WIB

Akselerasi Gerakan Nol sampah untuk Pencapaian SDG 11.6 di Kota Bandung

Program ini memperkenalkan prototype kursi Kubus Ecobrick terbuat dari botol plas

Red: Friska Yolandha
Universitas Telkom melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat melaksanakan program inovatif Akselerasi Gerakan Nol Sampah Plastik untuk Pencapaian SDG Target 11.6 di Kelurahan Cipaganti Kota Bandung.
Foto: Dok Republika
Universitas Telkom melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat melaksanakan program inovatif Akselerasi Gerakan Nol Sampah Plastik untuk Pencapaian SDG Target 11.6 di Kelurahan Cipaganti Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Telkom melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat melaksanakan program inovatif Akselerasi Gerakan Nol Sampah Plastik untuk Pencapaian SDG Target 11.6 di Kelurahan Cipaganti Kota Bandung. Program ini dipimpin oleh Dr Ratna Lindawati Lubis, seorang dosen aktif di Program Studi S2 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), bekerja sama dengan mahasiswa S2 Manajemen MM Reguler Angkatan ke-29 dan asisten dosen Muhammad Farhan Ramadhan.

Program ini memperkenalkan prototype kursi “Kubus Ecobrick” atau “E-CUBE” yang dibuat dari sampah plastik ecobrick pada botol air mineral 600 ml. Kursi ini berisi 16 botol ecobrick dengan volume 250 gr sampan plastik di tiap botol ecobrick. 

Baca Juga

Kursi kubus berdimensi 30 cm yang dibungkus dengan logo SDGs tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tempat duduk, tetapi juga sebagai alat peraga edukasi untuk memperkenalkan konsep 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) kepada peserta didik PAUD dan TK. 

Program ini didukung oleh Kecamatan Coblong Kota Bandung, Rumah Zakat, Twin Tulipware, dan Komunitas Bdg 022 melalui pendekatan inovatif dan partisipatif berbasis "E-CUBE," yang merupakan akronim dari “Education, Collaboration, Utilization, Behavior, and Evaluation.” Menurut Ratna Lindawati Lubis, yang juga Ketua Gerakan Masyarakat Cinta Cikapundung (Gemricik) sejak 2015, pendekatan berbasis "E-CUBE" ini mengajak seluruh pihak untuk terus berinovasi dan berpartisipasi dalam meningkatkan aksi nyata tentang pentingnya pengelolaan sampah plastik menjadi barang yang bermanfaat.

Program ini dilaksanakan pada kalender akademik Semester Genap 2023-2024 dengan berbagai pendampingan dan diskusi yang diadakan setiap bulan. 

"Inisiatif ini mencerminkan sinergi PENTAHELIX ABCGM (Academia, Business, Community, Government, Media) yang kuat dalam upaya berkontribusi pada pencapaian target-target Pembangunan Berkelanjutan, terutama Target 11.6 yang berkaitan dengan pengelolaan sampah kota" Ujar Ratna.

Rumah Zakat sebagai mitra kolaborasi sangat mendukung Gerakan ini karena selaras dengan program-program Rumah Zakat yang juga berkaitan dengan kontribusi terhadap target Pembangunan Berkelanjutan.

"Semoga dengan kolaborasi ini kita mampu menciptakan lingkungan yang lebi asri dengan mengelola sampah kota menjadi barang yang lebih bermanfaat" ujar Encang Sukirman, Area Manager Rumah Zakat Jawa Barat.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement