In Picture: Hujan dan Berkah Rezeki Bagi Penjaja Jasa Ojek Payung
Jasa ojek payung tidak dipatok harga atau dibayar seikhlasnya.
Rep: Thoudy Badai/ Red: Edwin Dwi Putranto
Nita (33) bersama temannya saat menjajakan jasa ojek payung di area Stasiun Sudirman, Jakarta, Kamis (4/7/2024). Jasa ojek tersebut tidak dipatok harga atau dibayar seikhlasnya. Sekali ngojek, biasanya Nita mendapatkan upah sebesar Rp5.000 hingga Rp10.000 dari pengguna jasanya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Nita (33) bersama anaknya bergegas usai menjajakan jasa ojek payung di area Stasiun Sudirman, Jakarta, Kamis (4/7/2024). Jasa ojek tersebut tidak dipatok harga atau dibayar seikhlasnya. Sekali ngojek, biasanya Nita mendapatkan upah sebesar Rp5.000 hingga Rp10.000 dari pengguna jasanya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Payung milik Nita (33) untuk menjajakan jasa ojek payung di area Stasiun Sudirman, Jakarta, Kamis (4/7/2024). Jasa ojek tersebut tidak dipatok harga atau dibayar seikhlasnya. Sekali ngojek, biasanya Nita mendapatkan upah sebesar Rp5.000 hingga Rp10.000 dari pengguna jasanya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Nita (33) menjajakan jasa ojek payung di area Stasiun Sudirman, Jakarta, Kamis (4/7/2024). Jasa ojek tersebut tidak dipatok harga atau dibayar seikhlasnya. Sekali ngojek, biasanya Nita mendapatkan upah sebesar Rp5.000 hingga Rp10.000 dari pengguna jasanya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Nita (33) mengantarkan pengguna jasanya menuju Stasiun Sudirman, Jakarta, Kamis (4/7/2024). Jasa ojek tersebut tidak dipatok harga atau dibayar seikhlasnya. Sekali ngojek, biasanya Nita mendapatkan upah sebesar Rp5.000 hingga Rp10.000 dari pengguna jasanya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Nita (33) menjajakan jasa ojek payung di area Stasiun Sudirman, Jakarta, Kamis (4/7/2024). Jasa ojek tersebut tidak dipatok harga atau dibayar seikhlasnya. Sekali ngojek, biasanya Nita mendapatkan upah sebesar Rp5.000 hingga Rp10.000 dari pengguna jasanya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Nita (33) bersama temannya menjajakan jasa ojek payung di area Stasiun Sudirman, Jakarta, Kamis (4/7/2024). Jasa ojek tersebut tidak dipatok harga atau dibayar seikhlasnya. Sekali ngojek, biasanya Nita mendapatkan upah sebesar Rp5.000 hingga Rp10.000 dari pengguna jasanya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Nita (33) berisitirahat disela-sela menjajakan jasa ojek payung di area Stasiun Sudirman, Jakarta, Kamis (4/7/2024). Jasa ojek tersebut tidak dipatok harga atau dibayar seikhlasnya. Sekali ngojek, biasanya Nita mendapatkan upah sebesar Rp5.000 hingga Rp10.000 dari pengguna jasanya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Nita (33) menjajakan jasa ojek payung di area Stasiun Sudirman, Jakarta, Kamis (4/7/2024). Jasa ojek tersebut tidak dipatok harga atau dibayar seikhlasnya. Sekali ngojek, biasanya Nita mendapatkan upah sebesar Rp5.000 hingga Rp10.000 dari pengguna jasanya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Penjaja jasa ojek penyung menuggu pengguna jasanya di area Stasiun Sudirman, Jakarta, Kamis (4/7/2024). Jasa ojek tersebut tidak dipatok harga atau dibayar seikhlasnya. Sekali ngojek, biasanya Nita mendapatkan upah sebesar Rp5.000 hingga Rp10.000 dari pengguna jasanya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Nita (33) menjajakan jasa ojek payung di area Stasiun Sudirman, Jakarta, Kamis (4/7/2024).
Nita merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang menjajakan jasa ojek payung saat hujan melanda kawasan tersebut.
Tak jarang, Nita ditemani anaknya ketika menjajakan jasa ojek payung di tengah tugasnya sebagai ibu rumah tangga. Kebutuhan ekonomi menjadi alasan Nita menerjang hujan untuk sekedar membuat hangat dapur rumahnya.
Jasa ojek tersebut tidak dipatok harga atau dibayar seikhlasnya. Sekali ngojek, biasanya Nita mendapatkan upah sebesar Rp5.000 hingga Rp10.000 dari pengguna jasanya.
Bagi Nita, hujan merupakan berkah, ketika sebagian orang mencari tempat berteduh saat itulah dengan gagahnya Nita bersama anaknya menerjang rintik hujan menjemput ribuan pundi-pundi untuk menyambung hidup.
sumber : Republika
Advertisement