REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada kisah menarik mengiringi duel Inggris kontra Belanda di semifinal Euro 2024. Wasit Jerman Felix Zwayer yang ditunjuk untuk memimpin laga di Signal Iduna Park, Dortmund, Kamis (11/7/2024) dini hari WIB, sebelumnya pernah bentrok dengan gelandang serang Inggris Jude Bellingham di stadion yang sama.
Bellingham pernah menerima denda sebesar 40 ribu euro atau sekitar Rp 705 juta saat masih memperkuat Borussia Dortmund atas komentar yang dia buat mengenai Zwayer. Bellingham mengungkit masa lalu Zwayer menyusul kekalahan Dortmund 2-3 dari Bayern Munchen pada Desember 2021.
Dalam laga yang dipimpin Zwayer tersebut, permintaan penalti Dortmund tidak dikabulkan. Bayern kemudian mencetak gol dari titik penalti untuk meraih tiga poin. Bellingham sangat marah dengan keputusan Zwayer ini ketika ia berbicara usai laga.
"Anda bisa melihat banyak keputusan buruk dalam pertandingan. Anda memberikan wasit, yang pernah mengatur hasil pertandingan sebelumnya, dalam pertandingan terbesar di Jerman. Apa yang Anda harapkan?" kata Bellingham saat itu.
Secara tak langsung, Bellingham menuding Zwayer "bermain" pada laga Dortmund vs Munchen, tuduhan yang tak pernah terbukti setelahnya.
Komentarnya merujuk pada suatu periode dalam karier Zwayer yang sudah lama berlalu. Pada 2005, wasit Robert Hoyzer dijatuhi hukuman dua tahun lima bulan penjara karena perannya dalam skandal pengaturan pertandingan besar-besaran yang mengguncang sepak bola Jerman. Meskipun Zwayer adalah salah satu pihak yang melaporkan kecurigaannya terhadap Hoyzer, dia juga terkena hukuman.
Zwayer diberi larangan enam bulan oleh Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) pada 2006 karena menerima 300 euro atau sekira Rp 5 juta dari Hoyzer. Dia mengambil istirahat sejenak setelah komentar Bellingham, tetapi sejak itu dia menjadi wasit di final UEFA Nations League 2023 dan di Euro 2024 Zwayer telah memimpin tiga pertandingan sebelum semifinal.
Menurut Zwayer kala itu, ia diminta oleh Hoyzer untuk mengatur hasil pertandingan Bundesliga 2 antara Rot-Weiss Essen dan Cologne. "Ketika saya mendapat tawaran tegas dari Hoyzer, saya mendatangi rekan wasit saya. Saya tegaskan sekali lagi bahwa saya langsung menolak tawaran ini," kata dia dikutip dari Guardian.
Zwayer selalu membantah terlibat dalam pengaturan skor pertandingan Wuppertal dan Werder Bremen B pada tahun 2004 yang dilakukan Hoyzer, meskipun penyelidikan DFB menemukan bahwa Zwayer telah menerima transfer uang. Kasus internal ini mencuat ke publik pada 2014 yang membuat jelek nama Zwayer.
UEFA telah memberikan dukungan penuh kepada Zwayer. Badan Sepak Bola Eropa itu tidak memiliki kekhawatiran tentang kelayakan Zwayer untuk memimpin pertandingan ini meskipun pernah ada relasi buruk dengan Bllingham.