REPUBLIKA.CO.ID, DOHA – Kelompok perlawanan Palestina Hamas mengumumkan pertemuan antara pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dengan mantan wakil presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK), di Doha, Qatar. Ini pertemuan kedua JK dengan pihak Hamas setelah pertemuan sebelumnya di Kuala Lumpur.
“Saudara Ismail Haniyeh, kepala biro politik gerakan Hamas, dan sejumlah pemimpin gerakan tersebut, menerima Dr Jusuf Kalla, ketua Dewan Masjid di Indonesia dan mantan Wakil Presiden Indonesia, di ibu kota Qatar, Doha,” demikian bunyi pernyataan yang dilansir Hamas dan diperoleh Republika pada Sabtu (13/7/2024).
Menurut pernyataan itu, dalam pertemuan JK menyampaikan belasungkawa atas syahidnya sejumlah putra, cucu, juga saudara perempuan Ismail Haniyeh. Pada April, serangan udara Israel di Gaza menewaskan tiga putra dan empat cucu Haniyeh.
Haniyeh saat itu mengatakan sekitar 60 anggota keluarganya telah syahid sejak serangan Israel di Gaza pecah pada 7 Oktober tahun lalu. Pada Juni, adik perempuan Haniyeh, bersama sembilan anggota keluarga besar lainnya syahid dalam dugaan serangan udara Israel di Kota Gaza.
Jusuf Kalla juga mengucapkan belasungkawa atas kesyahidan warga Palestina akibat bombardir Israel sembilan bulan belakangan. Otoritas Kesehatan Palestina melansir sejauh ini 38.300 warga Gaza syahid, kebanyakan perempuan dan anak-anak.
“Ia (Jusuf Kalla) menekankan solidaritas terhadap rakyat Palestina dalam menghadapi pembantaian yang dilakukan terhadap warga sipil yang tidak berdaya, dan mengatakan bahwa rakyat Indonesia mempunyai posisi yang tegas dan jelas terhadap Palestina dan perjuangannya,” lanjut pernyataan Hamas.
Sementara itu, Haniyeh memuji posisi dan peran diplomatik Indonesia, pemberian bantuan kemanusiaan kepada masyarakat di Gaza, kontribusinya dalam merawat korban luka, gerakan kerakyatan dalam demonstrasi, dan solidaritas luas mereka terhadap rakyat Palestina.
Selama pertemuan tersebut, keduanya juga berbincang soal kondisi di lapangan, krisis kemanusiaan serta perkembangan politik. Haniyeh juga menyampaikan laporan soal kondisi tahanan warga Palestina di penjara Israel serta kondisi penjara Israel.
Jusuf Kalla adalah negosiator Indonesia pada perundingan damai dengan Gerakan Aceh Merdeka pada 2004 silam. Pengalaman itu membuatnya aktif menjadi juru damai di berbagai wilayah. Ia belakangan terlibat dalam upaya mediasi di Afghanistan.
Dalam konteks itu, Hamas saat ini tengah terlibat perundingan damai dengan Israel dimediasi sejumlah negara. Presiden AS Joe Biden semalam menuturkan bahwa Hamas dan Israel telah menyepakati platform draf gencatan senjata terbaru.
Anggota delegasi Jusuf Kalla (JK), Hamid Awaludin, mengatakan bahwa Hamas sebelumnya telah meminta wakil presiden ke-10 dan 12 Indonesia tersebut untuk memediasi upaya mengakhiri konflik di Palestina. Hamid menyampaikan pernyataan itu melalui keterangan persnya di Kuala Lumpur, Senin (6/5/2024) seperti dilansir Antara.
Dalam keterangan itu, dia mengatakan pihak-pihak yang bertikai meminta Jusuf Kalla untuk bisa memediasi kedua belah pihak agar mengakhiri kekerasan yang berlangsung belakangan ini.
Dalam upaya damai untuk Palestina-Israel tersebut, JK bertemu dengan delegasi Hamas Palestina yang dipimpin Pejabat Biro Politik sekaligus Wakil Kepala Urusan Internasional Hamas Dr Bassem Naim. Salah satu fokus dalam pembicaraan itu adalah terkait upaya menghentikan aksi kekerasan yang mengorbankan masyarakat sipil secara masif, menurut keterangan itu.
Hamid mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut Naim membeberkan aksi pembantaian yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Gaza dengan melakukan genosida. "Dunia pun sudah mengutuk tindakan kejam Israel tersebut, kecuali Amerika Serikat. Namun, seperti yang kita tahu Presiden AS Joe Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu kewalahan sendiri menghadapi rakyatnya yang memprotes tindakan pemerintah Israel," kata dia.
Pertemuan yang relatif tertutup itu berlangsung di sebuah daerah di luar Kuala Lumpur pada Ahad (5/5) malam. Diskusi dengan Hamas tersebut berlangsung selama sekitar tiga jam.
Pertemuan itu disebutkan bermula ketika salah satu pimpinan Hamas menghubungi Hamid Awaludin, yang juga mantan menkumham RI, untuk dapat mengatur pertemuan dan diskusi mereka dengan JK pada Ahad (5/5) di tempat yang telah ditentukan.
Hamid mengatakan bahwa upaya untuk mengakhiri konflik secara permanen antara Israel dan Palestina sebenarnya sebelumnya telah dilakukan oleh JK bersama tim pada Juli dan pertengahan Oktober 2023. Namun, pembicaraan sempat terhenti akibat serangan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober 2023.