Senin 15 Jul 2024 08:23 WIB

Tiga Intelektual dari Kufah Masa Klasik

Kufah menjadi salah satu pusat intelektual di masa keemasan Islam.

(ilustrasi) letak Kufah dalam peta
Foto: tangkapan layar worldatlas
(ilustrasi) letak Kufah dalam peta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kota Kufah di Irak berdiri sejak tahun 638. Pendirinya adalah salah seorang sahabat Nabi SAW, Sa'ad bin Abi Waqqas. Pada saat itu, umat sedang dipimpin Khalifah Umar bin Khaththab. Kufah dimaksudkan awalnya sebagai ibu kota provinsi Irak.

Pada 656, Ali bin Abi Thalib diangkat menjadi khalifah, pengganti Utsman bin Affan. Waktu itu, kasus terbunuhnya Utsman oleh para pemberontak membuat situasi di Madinah kian genting. Maka dari itu, Ali berinisiatif memindahkan pusat pemerintahan dari Madinah ke Kufah. Banyak masyarakat setempat pun yang menjadi pendukung kekhilafahan Ali.

Baca Juga

Dari zaman ke zaman, Kufah berkembang menjadi kota penting di Dunia Islam. Puncaknya adalah pada era Dinasti Abbasiyah. Kufah bak permata di tengah peradaban Islam. Di sana, lahir banyak ulama dan ilmuwan Muslim terkemuka.

Di antara mereka adalah tiga tokoh penting, yakni sebagai berikut.

Abu Musa Jabir bin Hayyan

Orang Barat mengenalnya sebagai Geber. Abu Musa Jabir bin Hayyan terlahir di Kufah pada 750 Masehi. Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam bidang kimia. Keahliannya itu didapatnya dari seorang guru bernama Barmaki Vizier pada era pemerintahan Sultan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Dia mengembangkan teknik eksperimentasi sistematis di dalam penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi kembali.

Jabir menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis ditemukannya hukum perbandingan tetap. Kontribusi lainnya yang penting antara lain dalam penyempurnaan proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi, dan penguapan serta pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut.

Semasa hidupnya, Jabir telah menuliskan kitab-kitab penting bagi pengembangan ilmu kimia. Beberapa judul kitab yang ditulisnya antara lain: Kitab Al-Kimya, Kitab Al-Sab'een, Kitab Al Rahmah, Al Tajmi, dan Al Zilaq al Sharqi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement