Senin 15 Jul 2024 07:57 WIB

Bahaya Kesombongan Intelektual

Intelektual yang ideal adalah yang semakin alim, maka kian takut kepada Allah.

Red: Hasanul Rizqa
Intelektual (ilustrasi)
Foto: dok wiki
Intelektual (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sikap sombong (al-kibr) adalah sebuah penyakit hati. Menurut Hujjatul Islam Imam Ghazali, itu lebih mudah menyerang para ilmuwan dan kaum cendekiawan daripada orang awam. Mengapa demikian?

Jawabnya, kata Imam Ghazali, berakar dari dua sebab. Pertama, para ilmuwan dan kaum cerdik pandai, dengan ilmu dan kepandaian yang dipunyai, sangat sukar untuk tidak membanggakan diri. Kedua, mereka sering merasa pakar dalam bidang tertentu; dan karena kepakarannya, mereka lantas merasa superior. Perasaan superioritas inilah yang sering membuat mereka bersikap sombong dan arogan. (Kitab Ihya' 'Ulum al-Din, 3/367).

Baca Juga

Kesombongan intelektual ini, lanjut Ghazali, akan semakin bertambah manakala ilmu yang digeluti sang pakar bukan ilmu yang hakiki. Yang dimaksud ilmu hakiki ialah ilmu yang dengannya seorang dapat mengenal dirinya dan mengenal Tuhannya. Ilmu yang disebut terakhir ini, tidak saja dapat membebaskan seorang dari kesombongan, tetapi juga dapat mempertinggi rasa takut dan rasa kekagumannya kepada Allah SWT.

Inilah, menurut Ghazali, makna firman Allah. Artinya, "Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambanya adalah ulama (ilmuwan)" (QS Fathir: 28).