Senin 15 Jul 2024 16:54 WIB

Pakai AI Bukan Cuma Pintar, Tapi Bijak, Itu yang Harus Dimiliki Mahasiswa Universitas BSI

Mahasiswa diharapkan menjadi pengguna teknologi yang cerdas dan bertanggung jawab.

Bukan zamannya lagi orang tua gaptek! Pada acara Bincang Kampus Bersama Orangtua (BKOT) yang diadakan di Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Kampus Bekasi, pada Sabtu (29/6/2024) silam.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Bukan zamannya lagi orang tua gaptek! Pada acara Bincang Kampus Bersama Orangtua (BKOT) yang diadakan di Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Kampus Bekasi, pada Sabtu (29/6/2024) silam.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Minda Septiani, dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Bekasi menekankan pentingnya kebijakan dalam penggunaan kecerdasan buatan (AI) saat memberikan pelatihan digital kreatif untuk mahasiswa baru periode September 2024. Pelatihan yang diadakan pada Sabtu, 29 Juni 2024 ini, bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa pada alat-alat AI yang dapat membantu dalam kegiatan perkuliahan.

Minda tidak hanya mengajarkan penerapan AI dalam proses belajar mengajar, tetapi juga mengingatkan mahasiswa bahwa teknologi AI seperti dua mata pisau. "Kemudahan di era kecerdasan buatan ini harus kita gunakan secara bijak. AI dapat sangat membantu dalam berbagai aspek kehidupan kita, termasuk pendidikan, tetapi kita juga harus menyadari potensi risikonya dan menggunakannya dengan tanggung jawab," ujar Minda.

Baca Juga

Ia menjelaskan meskipun AI dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam belajar, mahasiswa harus tetap kritis dan tidak sepenuhnya bergantung pada teknologi. "Penting bagi kita untuk memahami bagaimana AI bekerja dan dampaknya. Penggunaan yang bijak dan etis sangat diperlukan untuk memastikan bahwa teknologi ini memberikan manfaat maksimal tanpa mengorbankan aspek kemanusiaan dan etika," tambahnya.

Para peserta pelatihan mendapatkan wawasan mendalam tentang berbagai alat AI yang dapat mereka gunakan untuk mendukung studi mereka, mulai dari manajemen waktu, pembuatan catatan otomatis, hingga pencarian referensi akademis

Minda juga turut memberikan contoh-contoh bagaimana penggunaan AI yang tidak bijak dapat menyebabkan masalah, seperti ketergantungan berlebihan dan penyalahgunaan teknologi.

Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis tentang AI, tetapi juga menekankan pentingnya pemahaman etis dalam menggunakan teknologi. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat menjadi pengguna teknologi yang cerdas dan bertanggung jawab, siap menghadapi tantangan di era digital.

"Kami ingin mahasiswa Universitas BSI tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga memiliki kesadaran etis yang tinggi dalam menggunakan teknologi. Dengan begitu, mereka dapat memanfaatkan kecerdasan buatan untuk kebaikan dan kemajuan bersama," ungkapnya.

Disamping itu, Diah Ayu Pitaloka salah satu mahasiswa mengaku merasa sangat terbantu dengan penjelasan Minda Septiani. Menurutnya, mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu baru, namun juga lebih bijak dalam menggunakan teknologi baru.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement