Jumat 19 Jul 2024 01:00 WIB

800 Mubalighoh Serukan Jihad dan Khilafah untuk Palestina

Mubalighoh memiliki peran yang sangat strategis untuk menyuarakan solusi persoalan umat, termasuk terkait genosida yang terjadi di Palestina ini.

Rep: udang bago/ Red: Partner
.
Foto: network /udang bago
.

Warga Palestina memeriksa kerusakan di lokasi yang terkena pemboman di Khan Younis, Jalur Gaza selatan. (Dok. Republika/Ap Photo)
Warga Palestina memeriksa kerusakan di lokasi yang terkena pemboman di Khan Younis, Jalur Gaza selatan. (Dok. Republika/Ap Photo)

MATAPANTURA.REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- 800-an Mubalighoh Aswaja dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Barat, bersuara lantang untuk Palestina.

Ratusan mubalighoh ini menyeru penguasa negeri-negeri muslim agar mengirimkan pasukan militer untuk berjihad mengusir Israel. Selain itu, mereka juga mengajak umat Islam untuk menegakkan khilafah melalui multaqa Mubalighoh Aswaja yang diselenggarakan sepanjang pertengahan bulan Juni hingga Juli 2024.

Multaqa Mubalighoh Aswaja ini mengambil tema “Khilafah dan Jihad Solusi Palestina”. Acara ini adalah forum politik bagi para mubalighah untuk menyerukan suara yang sama sekaligus membangun kesamaan pandangan, dan langkah perjuangan demi mewujudkan solusi hakiki atas persoalan Palestina.

Sudah sembilan bulan, sejak 7 Oktober 2023, serangan brutal Israel masih terus berlangsung. Sebanyak 38 ribu warga Palestina terbunuh dan 2,3 juta orang lainnya mengungsi. Sudah belasan ribu anak tewas dan jutaan anak kehilangan keluarganya.

Kekejaman Israel semakin nyata ketika serangan membabibuta ditujukan ke kamp-kamp pengungsian. Semakin hari situasi di Palestina semakin memburuk, yang membuktikan apa yang dilakukan Zionis Isreal adalah sebuah genosida.

Mubalighah Aswaja Jawa Timur Ustazah Nurul Imaroh menjelaskan, bahwa persoalan Palestina berawal dari pendudukan Zionis di tanah Palestina. Bahkan sejak pendudukan itu dimulai tahun 1948, wilayah Palestina semakin menyempit dan hanya menyisakan 15 persen.

"Keberadaan Israel semakin kuat lantaran didukung oleh negara adidaya, seperti Amerika Serikat dan Inggris. Sehingga semakin nampak penjajahan yang dilakukan Israel," ucap dia, Jumat (19/7/2024).

"Keberadaan Israel semakin kuat lantaran didukung oleh negara adidaya, seperti Amerika Serikat dan Inggris. Sehingga semakin nampak penjajahan yang dilakukan Israel," ujarnya ungkap Ustazah Hj. Padliyati, S.T. dari Sumatera Selatan menambahkan.

“Kami Mubalighah Aswaja menyeru kepada penguasa negeri-negeri muslim untuk mengirimkan pasukan militer untuk berjihad mengusir Israel dari bumi Palestina".

"Kami mengajak seluruh umat Islam untuk bersegera menunaikan kewajiban menegakkan Khilafah Islamiyah institusi penerap Islam Kaffah dan junnah (perisai) yang akan melindungi Palestina dari penjajahan Israel dan menjaga kemulian Islam dan kaum muslimin,” tandasnya.

Ada empat poin pernyataan sikap yang diserukan dalam multaqa Mubalighoh Aswaja, sebagai berikut:

1. Palestina adalah tanah kharijiyah, milik kaum muslimin seluruh dunia, bukan hanya milik bangsa Palestina. Karena itu haram hukumnya mengambil kembali dari tangan kaum muslimin hingga hari kiamat. Siapa saja yang berusaha mengambilnya maka ia akan berhadapan dengan kaum muslimin di seluruh dunia.

2. Diamnya kaum muslimin karena adanya sekat-sekat nasionalisme hingga Palestina berjuang sendirian menghadapi kebrutalan Israel, sementara kaum muslimin hanya sekadar mengirim bantuan logistik dan doa, menunjukkan sungguh nasionalisme telah meminggirkan ikatan akidah Islam sebagai pemersatu umat Islam di dunia.

3. Apa yang dilakukan oleh Israel adalah bentuk penjajahan dan genosida terhadap bangsa Palestina. Karena itu harus dihentikan dengan jalan jihad, bukan dengan perundingan dan membagi Palestina menjadi dua negara: negara Israel dan Palestina.

4. Persoalan Palestina adalah persoalan politik karena tidak adanya kekuatan dunia yang mampu menyatukan seluruh kaum muslimin dalam satu komando jihad melawan Israel, yaitu Khilafah Islamiyah. Sementara PBB, AS, dan negara besar lainnya menjadi pendukung sekaligus penyokong Israel. Karena itu, Khilafah Islamiyah adalah kebutuhan mendesak Umat Islam untuk melindungi kaum muslimin dari kafir penjajah.


Warga pro palestina berdemo. (Dok. Republika)
Warga pro palestina berdemo. (Dok. Republika)

Palestina butuh jihad dan khilafah

Persoalan Palestina adalah persoalan politik, akibat umat Islam tidak memiliki pelindung (junnah) yakni Khilafah Islam, sehingga tidak mampu menunaikan kewajiban jihad untuk mengusir penjajah Israel dan sekutunya.

Hal ini disampaikan oleh Ustadzah Muthi’ah Winarti dari Kalimantan Selatan, bahwa persoalan Palestina bukan hanya soal kemanusiaan, tapi problem politik. Ketiadaan institusi politik yang membela Palestina, ucap dia, sehingga solusinya hanya dengan tegaknya khilafah Islamiyah yang dengan komandonya, khalifah akan mengirimkan pasukan jihad membebaskan Palestina.

Hal ini dipertegas oleh Ustazah Rif'ah Kholidah Wahyuni dari Jawa Timur mengatakan bahwa solusi dua negara dan berdamai dengan Israel sebagai penjajah adalah tawaran yang menyesatkan. Begitu pula pemberian bantuan kemanusiaan, boikot dan doa, semua itu tidak menyentuh akar persoalan.

Sebab, apa yang dilakukan oleh Zionis Israel sejatinya adalah penjajahan dan perampasan. Karena itu solusinya adalah mengusir penjajah dari tanah Palestina atau dengan kata lain jihad. Inilah solusi syari yang telah diberikan panduan oleh Allah sebagaimana dalam QS Al Baqarah 190 :

وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

"Siapa yang diperangi? Orang yang memerangi kalian. Israel sekarang sudah jelas-jelas memerangi. Hamas tidak bersalah karena merebut (Palestina dari Israel). Yang dilakukan Israel juga sudah melampaui batas," ujarnya.


Nasionalisme penghalang jihad, khilafah solusinya!

Mubaligah Palembang, Ustazah Dra. Hj. Rusydah Gasim, M.H.I. juga mengingatkan bahwa umat Islam adalah al wahdah, satu kesatuan. Maka dari itu, ia menyeru seluruh umat Islam untuk bersatu melawan Zionis Yahudi.

“Islam itu adalah satu kesatuan. Islam itu adalah al wahdah, kesatuan. Oleh karena itu, perlu kita mengajak kepada seluruh umat Islam untuk bersatu melawan penjajahan, terutama Zionisme dan genosida ini,” ucapnya.

Namun, sekat-sekat nasionalisme ternyata menjadi penghalang. Tidak sedikit kaum muslimin yang ingin berangkat berjihad ke Palestina, tapi mereka tidak bisa. "Kenapa? Karena penguasa kita tidak memberi jalan, tidak memberi akses," ujar ustazah Rif'ah kolidah dari Jawa Timur.

Tidak adanya jihad tersebab tidak adanya kemauan politik dari negeri-negeri muslim yang sekarang dibatasi oleh batas-batas kebangsaan. Mereka tidak digerakkan ruh jihad sebagaimana yang terjadi ketika Khilafah masih tegak.

Kini, sekat-sekat penghalang dan penghambat itulah yang harus dihilangkan. Kaum muslimin harus bersatu, tidak lagi diceraiberaikan oleh nasionalisme. Karenanya, persatuan di bawah naungan Khilafah merupakan sebuah kebutuhan.

Ustazah Eulis Siti Murnaesih dari Yogyakarta menegaskan, bahwa solusi tuntas masalah Palestina adalah jihad dengan mengirimkan perlawanan yang sepadan yang dinaungi oleh institusi khilafah.

Sedangkan Mubalighoh dari Aceh Ustadzah Siti Zahara mengatakan, bahwa solusi terbaik agar Palestina merdeka dari penjajahan zionis Israel adalah dengan Khilafah Islam. Sebab seorang Khalifah yang akan memimpin (mengkomandoi) pasukan jihad . Khilafah akan melindungi umat Islam dari segala macam bentuk penjajahan.

Peran mubalighoh

Mubalighoh memiliki peran yang sangat strategis untuk menyuarakan solusi persoalan umat, termasuk terkait genosida yang terjadi di Palestina ini.

Mubaligah Palembang Ustazah Ema Shopiana Wahab, M.Pdi. dalam testimoninya menegaskan bahwa diamnya mubaligah adalah pengkhianatan terhadap Palestina.

Dia menilai, mubaligah harusnya punya tanggung jawab yang penuh kepada umat hari ini, karena umat percaya kepadanya. "Saya berharap sekali kepada ibunda sekalian, jangan pernah tinggalkan tentang khilafah dalam kajian apa pun. Tidak boleh ada umat yang tidak mengenal khilafah dan itu menjadi tanggung jawab kita," terangnya lagi.

Untuk itu, Mubalighah Aswaja menyeru kepada penguasa negeri-negeri muslim untuk mengirimkan pasukan militer untuk berjihad mengusir Israel dari bumi Palestina. Kami mengajak seluruh Umat Islam untuk bersegera menunaikan kewajiban menegakkan Khilafah Islamiyah institusi penerap Islam Kaffah dan junnah (perisai) yang akan melindungi Palestina dari penjajahan Israel dan menjaga kemulian Islam dan kaum Muslimin.

اللَّهُمَّ انْصُرْ دَعْوَتَنَا وَانْشُرْ فِكْرَتَنَا وَبَارِكْ أُخُوَّتَنَا وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِنَا وَاجْعَلْنَا صَفًّا كَأَنَّــــنَا بُنْيَانٌ مَرْصُوْص

Ya Allah, tolonglah da’wah kami, sebarkan fikrah islamiyah kami, berkahi ukhuwwah kami, jinakkan dan satukan hati kami, bimbinglah dan jadikan kami satu shaf bagaikan bangunan yang tersusun kokoh. Wallahu alam. n Agus Yulianto

sumber : https://matapantura.republika.co.id/posts/320089/800-mubalighoh-serukan-jihad-dan-khilafah-untuk-palestina
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement