Sabtu 20 Jul 2024 14:15 WIB

Kadin Dorong Penguatan Startup Industri Manufaktur Dalam Negeri

Dia berharap semakin banyak industri menengah yang bisa unggul.

Wakomtap Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) KADIN Indonesia Ikhwan Primanda
Foto: Dok Ist
Wakomtap Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) KADIN Indonesia Ikhwan Primanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mendorong penguatan startup industri manufaktur dalam negeri. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kemandirian bangsa dan meningkatkan peran Indonesia dalam rantai suplai global.

Pentingnya penguatan startup industri dalam negeri tersebut ditegaskan Wakil Ketua Komite Tetap (Wakomtap) Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kadin Indonesia Ikhwan Primanda dalam acara Opening Tech Link Summit 2024 di Gedung PIDI 4.0 Jakarta, belum lama ini, lewat keterangan tertulis kepada Republika, Sabtu (20/7/2024).

Baca Juga

Diketahui, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Asosiasi Startup for Industry Indonesia (Starfindo) menggelar Tech Link Summit 2024 dengan dukungan penuh KADIN Indonesia bidang Perindustrian. Lebih lanjut, Ikhwan Primanda mendukung Tech Link Summit 2024 dan berharap kegiatan ini dapat menjembatani 115 start-up yang sudah siap scale-up berkolaborasi dengan perusahaan besar. Tujuannya, menurut Ikhwan, agar bisa tumbuh menjadi industri menengah baru.

Dia berharap, ada scale up  yang mengikuti jejak PT Rekacipta Inovasi ITB yang berhasil mendirikan pabrik katalis merah putih, dengan di scale-up oleh grup Pertamina, PT Pupuk Kujang, dan PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi. Pabrik katalis merah putih milik PT Katalis Sinergi Indonesia ini turut menambah jumlah industri menengah Indonesia.

“Semoga semakin banyak industri menengah yang unggul bisa terlahir dari Start-up for Indonesia dan Techlink Summit, karena saat ini Indonesia hanya memiliki sekitar 20 ribuan industi menengah dan masih perlu puluha ribu industri menengah baru untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045," ujar Primanda.

Techlink sendiri mulai diadakan 2024 untuk mengkolaborasikan 120 Start-up for Industry (Starfindo) yang sudah diseleksi sejak 2018 oleh Kementrian Perindustrian dari 1115 pendaftar dari seluruh Indonesia.

Kementrian Perindustrian juga sudah memberikan dana pengembangan kepada 115 Start-up terpilih sejak 2019, yang tahun ini jumlahnya mencapai Rp 800 juta per Start-up untuk modal memproduksi massal prototype atau jasa mereka, sehingga memasuki fase Scale-up.

Sementara, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang berharap Tech Link Summit 2024 ini membuka kesempatan bagi industri untuk mengeksplorasi teknologi terapan dalam rangkaian proses bisnis perusahaan, seperti lini produksi, penyimpanan (warehousing), pemasaran, logitik dan transportasi, pengolahan limbah, efisiensi energi, serta pengelolaan manajemen perusahaan.

“Mari jadikan tech Link Summit 2024 ini sebagai forum kolaborasi strategis Start-Up dengan industri, akademisi, dan pemerintahan untuk menciptakan ekosistem inovasi yang lebih kuat,” pesan Menperin Agus Gumiwang dalam acara tersebut.

Direktur Jendral Industri Kecil Menengah dan Aneka Reni Yanita mengungkapkan selama 3 hari tersebut Kemenperin akan memfasilitasi 60 pelaku industri dan usaha serta 54 Start-up teknologi untuk melakukan 1-on-1 bussiness meeting. Selain itu ada 8 sesi seminar, 11 sesi workshop, dan pameran teknologi dari 15 Start-up.

“Kegitan Tech Link Summit 2024 juga di dukung penuh oleh PIDI 4.0, Kadin Indonesia, Asosiasi Cloud Computing Indonesia, Leave a Nest, Fordigi BUMN, Imajin, serta berbagai pihak lain,” ucap Reni.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement