Rabu 24 Jul 2024 21:07 WIB

Saat 400 Yahudi Amerika Serikat Tolak Tinggalkan Kongres, Protes Kedatangan Netanyahu

Yahudi tolak pasokan senjata ke Israel oleh Amerika Serikat

Ratusan Yahudi Amerika Serikat tolak kedatangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: EPA-EFE/JAMES ROSS
Ratusan Yahudi Amerika Serikat tolak kedatangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON— Sekitar 400 demonstran berkumpul pada Selasa dan menolak meninggalkan gedung Kongres dalam aksi protes terhadap kedatangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Amerika Serikat.

Mereka juga menolak pemerintahan Biden yang memasok senjata ke Israel untuk operasi militernya di Gaza, kata kelompok advokasi Yahudi Amerika Jewish Voice for Peace.

Baca Juga

"Sekitar 400 Yahudi Amerika menandai kedatangan Netanyahu dengan menolak meninggalkan Kongres sampai pemerintah kita mendengarkan kehendak rakyat dan BERHENTI MEMBEKALI SENJATA ISRAEL!" kata kelompok advokasi tersebut dalam sebuah ancaman yang diunggah di platform media sosial X.

Unggahan tersebut menyertakan gambar ratusan pengunjuk rasa yang duduk di lantai gedung Capitol dengan spanduk bertuliskan "Yahudi kepada Biden: Berhenti Memperlengkapi Senjata Israel," "Segera Gencatan Senjata," dan "Biarkan Gaza Hidup."

 

"Sehari sebelum Perdana Menteri Israel Netanyahu berpidato di hadapan sidang gabungan Kongres dan beberapa hari sebelum pertemuannya dengan Presiden Joe Biden, kami di sini untuk menuntut embargo senjata SEKARANG. Kami menolak pajak kami terus digunakan untuk mendanai genosida," kata kelompok advokasi tersebut.

Netanyahu tiba di Washington pada Senin untuk mengadakan serangkaian pertemuan, termasuk dengan Biden pada Kamis dan lawannya Donald Trump pada Jumat, serta untuk berpidato di hadapan sidang gabungan Kongres pada Rabu malam.

Pada Juni lalu dilaporkan, Amerika Serikat telah mengirimkan lebih dari 10 ribu bom dan rudal kepada Israel sejak operasi militer mulai dilancarkan di Gaza Oktober lalu, ungkap kantor berita Reuters dengan mengutip dua pejabat Amerika Serikat.

Pemberitaan itu mengatakan pengiriman senjata tersebut termasuk sedikitnya 14 ribu MK-84 yang masing-masing seberat 2.000 pon (925 kg) dan 6.500 bom MK-82 seberat 500 pon (230 kg).

Kiriman itu juga mencakup 3.000 rudal udara-ke-darat berpemandu presisi Hellfire, 1.000 bom penghancur bunker, serta 2.600 bom berdiameter kecil yang dijatuhkan dari udara.

Amerika Serikat belum melakukan perubahan signifikan apa pun yang akan membatasi tingkat dukungan militer Amerika Serikat kepada Israel, kata laporan itu.

Pentagon alias markas besar Departemen Pertahanan Amerika Serikat belum menanggapi permintaan komentar Sputnik mengenai masalah ini.

Sebelumnya pada Rabu...

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement