Ahad 28 Jul 2024 15:29 WIB

Akun Youtube Olympics Hapus Video Seremoni Pembukaan Olimpiade Paris Usai Tuai Kecaman

Sebagian penampil ada yang menampilkan parodi yang dinilai menistakan agama Kristen.

Penyanyi Philippe Katerine di seremoni pembukaan Olimpiade Paris 2024.
Foto: X/@olympics
Penyanyi Philippe Katerine di seremoni pembukaan Olimpiade Paris 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Video resmi seremoni pembukaan Olimpiade Paris 2024 dihapus dari akun Olympics di Youtube menyusul eskalasi kecaman pemirsa sejak video itu ditayangkan pada Jumat (26/7/2024). Pengguna sosial media seperti dirangkum oleh Daily Mail, pada Sabtu (27/7/2024), membagikan tangkapan layar video dari akun Olympics yang menampilkan layar gelap dengan kutipan "video ini tidak tersedia".

Langkah penghapusan video ini kontras dengan seremoni London 2012, Rio 2016, Beijing 2022 dan bahkan Nagano 1998 yang video utuhnya tersedia di akun Youtube Olympics. Baik pihak Olympics dan panitia penyelenggara Paris 2024 tidak memberikan alasan dibalik penghapusan video itu.

Baca Juga

Penghapusan video seremoni pembukaan Olimpiade Paris 2024 tak lama setelah bergulirnya kecaman warganet di media sosial khususnya X atas sebagian penampil. Event olahraga empat tahunan yang biasa menyedot jutaan penonton dari seluruh dunia itu dinilai warganet menjadi panggung 'simbol-simbol setan' dan representasi kelompok LGBTQ.

Dilansir Mint, penampilan show di antaranya rekreasi dari adegan 'Perjamuan Terakhir' Yesus; pemenggalan kepala Mary Antoinette, dan penggambaran 'the God of Wine', Dionosys menuai kontroversi di media sosial. Banyak warganet menilai, rekreasi 'Perjamuan Terakhir' sebagai 'simbolisme satanik'.

"Olimpiade adalah event olahraga paling prestisius di dunia. Mengapa hadir sekumpulan orang kelebihan berat badan di acara pembukaan. Kami ingin menonton para atlet, bukan ini," tulis salah satu warganet di X.

Komunitas Kristiani global pun ikut mengecam parodi atas lukisan Leonardo da Vinci berjudul 'Perjamuan Terakhir'. Dalam rekreasi 'Perjamuan Terakhir' di seremoni pembukaan Olimpiade Paris, Yesus Kristus diganti dengan perempuan gemuk, sementara waria dan tokoh-tokoh transgender, termasuk seorang anak kecil, ditampilkan sebagai para rasulnya. Banyak warganet, tidak hanya umat Kristen, ramai-ramai mengkritisi parodi itu sebagai penghinaan bahkan penistaan terhadap agama.

"Sodom dan Gomorrah ditelevisikan dan ditonton oleh jutaan orang secara langsung," tulis akun Universitarios Católicos di X.

Akun itu juga menukil J. R.R. Tolkien, "Kejahatan tidak bisa menciptakan sesuatu yang baru, hanya mengkorupsi atau merusak kekuatan kebaikan yang telah diciptakan atau dibangun."

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement