REPUBLIKA.CO.ID, Di antara fase yang akan dilalui oleh seluruh umat manusia pada hari kiamat adalah perhitungan amal. Tidak heran jika fase tersebut disebut juga sebagai yaumul hisab atau hari perhitungan. Tidak ada satu pun amal dan dosa yang dikerjakan oleh seorang hamba yang luput dari perhitungan Allah SWT.
Untuk itu, sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan dan perbuatan dosa. Sudah seharusnya untuk senantiasa berdoa agar Allah SWT mengampuni setiap kesalahan dan dosa yang kita perbuat. Bersungguh-sungguh dalam bertaubat dan tidak mengulanginya kembali serta mengganti semua perbuatan buruk yang pernah dilakukan dengan amal-amal kebaikan menjadi kunci mendapat ampunan.
Rasulullah SAW pernah mewasiatkan kepada sahabat Ali bin Abi Thalib sebuah doa yang dapat membuat orang yang membacanya tidak akan dihisab oleh Allah dari setiap perbuatan dosa apapun yang pernah dilakukannya di masa lampau. Maksudnya kendati orang tersebut pernah melakukan perbuatan dosa pada masa lalu kemudian bertobat dengan sungguh-sungguh lalu membaca doa ini, maka Allah tidak akan menghisab dosa-dosanya di masa lalu. Berikut doanya:
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لِيْ فِي الْمَوْتِ وَفِيْمَا بَعْدَ الْمَوْتِ
Allahumma barik liy fil mauti, wa fiymaa ba'dal mauti
Artinya: Ya Allah berikanlah keberkahan kepadaku ketika mati dan setelah mati.
Doa ini sebagaimana terdapat pada kitab Wasiyatul Mustofa yang disusun Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani Al Anshari Asy Syafi'i Asy Syadzili Al Mishri atau dikenal sebagai Imam Asy Sya'rani. Berikut redaksi lengkapnya.
يَا عَلِيُّ، مَنْ قَالَ كُلَّ يَوْمٍ "اَللَّهُمَّ بَارِكْ لِيْ فِي الْمَوْتِ وَفِيْمَا بَعْدَ الْمَوْتِ" لَمْ يُحَاسِبْهُ اللهُ بِمَا فَعَلَهُ فِي الدُّنْيَا
Wahai Ali, barang siapa setiap hari membaca: "Allahumma barik liy fil mauti, wa fiymaa ba'dal mauti," Maka Allah tidak akan menghisab apa saja amal (dosa) yang pernah diperbuatnya (orang yang membaca doa itu) ketika di dunia.