Sabtu 03 Aug 2024 18:15 WIB

Gim Kedua Final IBL 2024: Satria Muda Pastikan Juara atau Pelita Jaya Paksakan Gim Ketiga?

Satria Muda akan berusaha tancap gas sejak awal.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pemain Satria Muda Artem Pustovyi berebut bola dengan pemain Pelita Jaya James Dicky pada Gim 1 Final IBL 2024 di Britama Arena Jakarta, Kamis (1/8/2024). Satria Muda berhasil mengalahkan Pelita Jaya dengan skor 84-71, sekaligus unggul 1-0. Reynaldo Garcia Zamora menjadi pencetak poin terbanyak SM dengan 25 poin. Gim kedua akan dihelat di markas Pelita Jaya di Indomilk Arena, Tangerang, pada Sabtu (3/8/2024).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pemain Satria Muda Artem Pustovyi berebut bola dengan pemain Pelita Jaya James Dicky pada Gim 1 Final IBL 2024 di Britama Arena Jakarta, Kamis (1/8/2024). Satria Muda berhasil mengalahkan Pelita Jaya dengan skor 84-71, sekaligus unggul 1-0. Reynaldo Garcia Zamora menjadi pencetak poin terbanyak SM dengan 25 poin. Gim kedua akan dihelat di markas Pelita Jaya di Indomilk Arena, Tangerang, pada Sabtu (3/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laga puncak IBL 2024 akan memainkan gim kedua dari format the best of three. Pelita Jaya yang kalah 71-84 pada gim pertama di Britama Arena, Kelapa Gading Jakarta, gantian menjamu Satria Muda di Indomilk Arena Tangerang Banten pada malam ini, Sabtu (3/8/2024) pukul 19.00 WIB.

Bagi tim tamu Satria Muda, kemenangan pada laga nanti akan memastikan mereka merebut gelar juara IBL 2024. Ini akan menjadi gelar juara ke-13 sepanjang sejarah klub ini ikut kompetisi basket kasta tertinggi di Indonesia.

Baca Juga

Sebaliknya jika tuan rumah yang mengambil kemenangan, maka tim asuhan Johanis Winar akan menjaga harapan juara, sekaligus memaksakan digelarnya gim ketiga Final IBL 2024, besok malam di tempat dan waktu yang sama. Laga ini, akan disiarkan langsung di Vidio.com.

Melihat gim pertama, Pelita Jaya praktis hanya bisa mengimbangi permainan Satria Muda di kuarter pertama saja. Itu pun melalui tembakan tiga angka. Selanjutnya ketika akurasi tripoin para pemain Pelita Jaya merosot, perolehan poin pun tertinggal jauh.

Satria Muda yang lebih sering menerapkan pertahan zone defense tampil disiplin. Tidak hanya menurunkan akurasi tripoin, juga membuat Pelita Jaya kesulitan untuk menembus area bawah ring Satria Muda. Ditambah sosok jangkung Artem Pustovyi (218cm) semakin membuat pemain Pelita Jaya seperti kesulitan mencari jalan.

Coach Ahang, sapaan akrab Pelatih Pelita Jaya, memuji pertahanan kuat dan disiplin lawannya dengan zone defense, sembari mengkritik pemainnya yang dianggap kurang maksimal dalam melakukan pergerakan bola maupun pergerakan pemain tanpa bola.

Ahang bertekad memecah zone defense 3-2 yang diterapkan pelatih Youbel Sondakh ke Satria Muda pada gim kedua ini. "Sebelum memecah defense mereka, kami terlebih dulu harus defense juga dengan baik dan agresif. Secepatnya melakukan fast break. Kalau itu tak bisa, ball movement harus lebih cepat," ujar Ahang selepas laga gim pertama lalu.

Reza Guntara yang musim lalu juara bersama Prawira Bandung pun bertekad untuk memberikan kontribusi yang besar bagi tim jika dimainkan coach Ahang. "Kontribusi itu bukan sekedar menyumbang angka. Melakukan box out agar teman dapat bola rebound. Melakukan screen agar teman bisa eksekusi dengan nyaman juga sebuah kontribusi yang memang tidak tercatat di statistik."

Youbel memang cukup puas dengan penampilan pemainnya pada gim satu. Tetapi menurutnya masih ada beberapa detil kecil yang terus diperbaiki untuk laga malam nanti. Ia mengatakan, pada gim kedua nanti akan berusaha menginstruksikan para pemainnya tancap gas sejak awal permainan.

"Pada gim pertama, kami terlambat panas. Ini akan kami perbaiki di gim nanti malam. Berusaha tancap gas sejak awal," ujar dia.

"Laga nanti malam menjadi do or die bagi Pelita Jaya, pastinya mereka akan bermain lebih agresif. Tetapi kami juga tentu tetap bermain dengan agresif," ujar Youbel. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement